TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu merilis Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2017. Ketua Bawaslu Muhammad mengatakan terdapat empat daerah yang memiliki tingkat kerawanan pemilu tertinggi. "Yang paling tinggi adalah Aceh, Banten, dan Papua Barat," kata Muhammad di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin, 29 Agustus 2016.
Muhammad menjelaskan, pengukuran tingkat kerawanan pada hasil akhir menggunakan Analytical Hieratchy Process. Menurut dia, metode ini bekerja dengan membandingkan secara berpasangan satu wilayah untuk setiap indikator.
"Ada tiga aspek yang diukur dari penyelenggaraan, aspek kontestasi, dan aspek partisipasi," ujarnya.
Berdasarkan hasil akhir IKP 2017, Papua Barat memiliki skor akhir 3,37 dalam dimensi penyelenggaraan. Pada dimensi kontestasi, skornya 2,91 dan dimensi partisipasinya 2,66. Muhammad menjelaskan, terdapat interval kerawanan sedang 2,00-2,99 dan kategori rawan tinggi 3,00-5,00.
Selain itu, Provinsi Aceh memiliki dimensi tingkat kerawanan pada penyelenggaraan 3,26, dimensi kontestasi 3,12, dan dimensi partisipasi 3,00. Untuk Provinsi Banten, dimensi kerawanan pada aspek kontestasi 3,70. Pada dimensi penyelenggaraan berskor 3,13 dan kerawanan pada dimensi partisipasi dengan skor 2,23.
Adapun Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyatakan hasil IKP bukan penilaian permanen. "Justru kalau di daerah punya indeks tinggi, kita harus bersyukur ada waktu untuk mengantisipasi pelemahan itu," tuturnya.
Wiranto mengajak daerah dengan tingkat kerawanan tinggi tidak berkecil hati. Namun IKP harus menjadi pegangan karena telah dilandasi proses ilmiah. "Ini harus jadi dorongan untuk mengeliminasi kerawanan itu," ucap Wiranto.
ARKHELAUS W.