TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan keributan-keributan yang kerap terjadi dalam di Indonesia disebabkan oleh pikiran yang tidak jernih.
"Kita kadang lebih suka noise dan kerap mengabaikan voice. Ini membuat kita tidak mampu berpikir jernih dan lupa dengan persoalan esensial," kata Ganjar dalam peluncuran buku dan talkshow yang diadakan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) di auditorium Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Minggu, 28 Agustus 2016.
Ganjar mengulangi lagi pesan dari Presiden Jokowi dalam Munas Kagama di Kendari pada November 2014, yakni Indonesia harus bisa sejajar dengan negara-negara lain.
Acara dilanjutkan dengan peluncuran buku Dari Bulaksumur untuk Indonesia dan penyerahan buku itu kepada semua menteri dan pejabat negara yang datang. Adapun menteri yang hadir dalam acara ini ialah Menteri PUPR Basuki Hadimulyo, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perhubungan Budi K. Sumadi. Selain itu, Kepala Staf Kantor Kepresidenan Teten Masduk, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Acara ditutup dengan penampilan band yang menyanyikan lagu Gebyar-gebyar karya Gombloh, Bento karya Iwan Fals, dan Bed n Roses karya Bon Jovi. Tuan rumah, Menteri PUPR Basuki Hadimulyo, menjadi penabuh dram, disambut tepuk tangan para tamu undangan.
Fajar | YY