TEMPO.CO, Cirebon - Untuk menghindari harga hewan kurban membubung menjelang Idul Adha, pembeli langsung mendatangi kandang sapi milik peternak di Desa Kubang, Cirebon, Jawa Barat. Selain lebih murah, sapi yang sehat pun bisa didapatkan.
“Ratusan sapi di sini sudah banyak yang laku,” kata Tohir, peternak sapi asal Desa Kubang, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Senin, 29 Agustus 2016.
Menurut Tohir, ada 250 sapi milik 34 peternak di desa mereka yang dijual untuk kurban tahun ini. Dari jumlah tersebut 180 ekor sapi sudah laku terjual. Untuk sapi kurban dijual mulai dari Rp 16 juta hingga Rp 35 juta. “Yang Rp 35 juta itu sapi yang beratnya sampai tujuh kuintal,” ujarnya.
Sapi yang sudah laku terjual ditandai dengan nama pembeli menggunakan secarik kertas karton. “Sapi-sapi yang sudah terjual masih dititipkan sementara di kandang milik peternak dan baru diantarkan sehari menjelang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha,” kata Tohir.
Dia menjelaskan, desa mereka sudah menjadi target pembeli setiap menjelang Idul Adha. Pembeli langsung datang ke kandang sapi milik peternak. “Sudah langganan,” kata Tohir. Sehingga peternak di desa tersebut pun tidak perlu lagi menjual sapi mereka di pinggir jalan. Tohir yakin seluruh sapi untuk kurban itu akan habis terjual menjelang Idul Adha.
Selain lebih murah, aspek kesehatan sapi di desa ini menjadi pertimbangan pembeli. “Di sini memang lebih terjaga, baik dari segi kebersihan maupun kesehatan,” kata Tohir.
Kepala Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon Ali Efendi menjelaskan petugas kesehatan hewan sudah memeriksa hewan di sejumlah peternakan yang ada di Kabupaten Cirebon. “Peternakan sapi di Kabupaten Cirebon tersebar di sejumlah titik,” kata Ali. Di antaranya di Kecamatan Babakan, Gebang, Talun, dan Ciledug.
Pada H-10, dokter hewan mereka akan memeriksa ternak kurban yang dijual di tepi jalan. Jika sehat, ternak kurban akan diberikan kartu sehat dan dipasang sebagai kalung di leher. “Calon pembeli pun diharapkan membeli hewan kurban yang sudah diberi kartu sehat sebagai jaminan kesehatan,” kata Ali.
IVANSYAH