Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

IPW Menduga Kebencian kepada Polisi Memuncak

image-gnews
Ilustrasi. artprintimages.com
Ilustrasi. artprintimages.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Police Watch (IPW) menduga adanya puncak kebencian pada polisi di balik penyerangan dan pembakaran Markas Kepolisian Sektor Tabir, Jambi, pada Sabtu, 27 Agustus 2016. "Atau ada pihak-pihak tertentu yang memprovokasi," kata Ketua IPW Neta S. Pane melalui siaran pers, Minggu, 28 Agustus 2016.

Menurut Neta, intelijen kepolisian dan Badan Intelijen Negara (BIN) perlu serius mengusut perusakan markas polsek tersebut. Apalagi perusakan serupa juga terjadi di Polsek Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Pihaknya meminta agar kepolisian mengusut secara mendalam alasan warga membakar kantor polisi.

Berdasarkan data IPW, selama delapan bulan terakhir terjadi penyerangan terhadap 14 kantor polisi dan fasilitas polisi oleh masyarakat. Termasuk yang di Jambi dan Papua.

Dari rangkaian insiden itu, sedikitnya sebelas polisi meninggal dan 45 polisi mengalami luka-luka. "Sejak Tito Karnavian menjadi Kapolri, telah tujuh kali kerusuhan," ucap Neta.

Neta mengatakan kerusuhan mulai dari bentrokan massa hingga penyerangan terhadap polisi. Mereka rata-rata menyerbu kantor polisi karena beberapa alasan.

Pengamat psikologi forensik, Reza Indragiri, mengatakan kepolisian perlu menangani kerusuhan yang terjadi akhir-akhir ini. "Jangan sampai muncul tafsiran bahwa polisi lemah dan tak mampu memberi rasa aman," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Reza mengatakan tafsiran bahwa polisi lemah dan tak mampu memberi rasa aman terbukti saat polisi tidak bisa menjaga dirinya sendiri dari sasaran amuk massa. Dia berharap agar rentetan kerusuhan itu tidak menginspirasi para bandit untuk melakukan copycat crime dengan polisi sebagai korbannya.

Sabtu kemarin, ratusan warga mendatangi Mapolsek Tabir karena polisi menangkap seorang penambang emas yang dianggap ilegal. Warga tak terima atas tindakan kepolisian lantaran polisi tidak menangkap penambang kelas kakap yang juga ilegal.

Sedangkan di Intan Jaya, warga membakar kantor polisi karena polisi diduga menembak seorang remaja bernama Etinus Sondegau, 15 tahun. Remaja itu meninggal dan kemudian diarak oleh warga ke kantor polisi. Mereka meminta pertanggungjawaban polisi.

AVIT HIDAYAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bentrokan Maut Empat Lawang, 4 Polisi Ditusuk

1 Agustus 2019

Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images
Bentrokan Maut Empat Lawang, 4 Polisi Ditusuk

Tim Polda Sumatera Selatan masih memburu provokator bentrokan warga vs polisi.


Warga Pulau Pari Terlibat Bentrok dengan Polisi

20 November 2017

Aparat Kepolisian Kepulauan Seribu bersama TNI, dan Satpol PP saat akan melakukan penyegelan wilayah pesisir Pulau Pari. Penyegelan tersebut mendapat perlawanan dari warga hingga berakibat bentrok. FOTO: Dokumentasi Koalisi Selamatkan Pulau Pari.
Warga Pulau Pari Terlibat Bentrok dengan Polisi

Ony menduga penyegelan yang berujung bentrok tersebut dilakukan atas pengaduan Pintarso Adijanto.


Bakar 6 Motor Polisi, 18 Mahasiswa Unismuh Makassar Buron  

1 Januari 2017

Sejumlah warga melihat bangkai Motor Polisi yang di bakar mahasiswa saat menggelar unjukrasa di Depan kampusnya di Universitas Muhammdiyah, Makassar, 28 Oktober 2016. Dalam aksi peringatan Sumpah pemuda ini mahasiswa membakar 7 Motor milik Polisi dan memacetkan sejumlah jalan. TEMPO/Iqbal Lubis
Bakar 6 Motor Polisi, 18 Mahasiswa Unismuh Makassar Buron  

Polisi menetapkan tersangka empat mahasiswa yang masih aktif.


Dora Kembali Minta Maaf, Aiptu Sutisna Akan Cabut Laporan  

23 Desember 2016

Dora Natalia Singarimbun kembali bertemu dengan Aiptu Sutisna di Mapolda Metro Jaya, 23 Desember 2016. INGE/TEMPO
Dora Kembali Minta Maaf, Aiptu Sutisna Akan Cabut Laporan  

Sutisna mengatakan sudah menyampaikan perdamaiannya dengan Dora kepada Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal M Iriawan.


Bentrok Petani Vs Polisi di Majalengka, 3 Jadi Tersangka  

23 November 2016

REUTERS/Cheryl Ravelo
Bentrok Petani Vs Polisi di Majalengka, 3 Jadi Tersangka  

Polisi berujar, tersangka berusaha menghalang-halangi dan melukai aparat saat proses pengukuran lahan Bandara Internasional Jawa Barat.


Bentrok Pembebasan Lahan BIJB, PKB: Harus Dialogis

19 November 2016

Ilustrasi bentrokan. ANTARA/Seno S.
Bentrok Pembebasan Lahan BIJB, PKB: Harus Dialogis

Politikus PKB Maman Imanulhaq mendesak aparat untuk bertindak profesional tidak represif dan mengedepankan pendekatan persuasif.


Pengukuran Lahan Bandara di Majalengka Diwarnai Bentrokan  

17 November 2016

Ilustrasi penanganan massa oleh polisi. TEMPO/Kink Kusuma Rein
Pengukuran Lahan Bandara di Majalengka Diwarnai Bentrokan  

Polisi menembakkan gas air mata agar warga menjauhi lokasi pengukuran.


Kisah Korban Rusuh Penjaringan, Mobil Dikejar dan Dirusak  

5 November 2016

Suasana minimarket yang dijarah warga saat terjadi kerusuhan di Penjaringan, Jakarta, 4 November 2016. Dalam kerusuhan tersebut warga melempari toko - toko dengan bantu dan menjarah barang di mini market. M Iqbal Ichsan/Tempo
Kisah Korban Rusuh Penjaringan, Mobil Dikejar dan Dirusak  

Pria keturunan Tionghoa itu mengalami peristiwa mengerikan saat melintas depan apartemen Mitra Bahari, Jakarta Utara.


Penjarahan di Penjaringan, Polisi Tangkap 15 Orang  

5 November 2016

Warga memperbaiki toko mereka yang dilempari oleh massa saat terjadi kerusuhan di Gedong Panjang, Penjaringan, Jakarta Utara, 5 November 2016. Kerusuhan terjadi setelah unjuk rasa adili Ahok di Istana Merdeka berakhir ricuh pada malam hari. TEMPO/Frannoto
Penjarahan di Penjaringan, Polisi Tangkap 15 Orang  

Mabes Polri menyatakan penjarahan yang terjadi di Penjaringan murni tindakan kriminal.


PT Pertiwi Lestari Bantah Memburu Petani Karawang

19 Oktober 2016

Ilustrasi bentrokan. ANTARA/Seno S.
PT Pertiwi Lestari Bantah Memburu Petani Karawang

PT Pertiwi Lestari membantah memburu dan menangkap petani Karawang dan meminta pihak lain agar menghormati proses hukum.