Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengamat Prediksi PDIP Tak Usung Ahok, Ini Alasannya  

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
(kika) Calon Wagub DKI Jakart Basuki Tjahaja Pernama (Ahok) bersama ketua DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputr. TEMPO/Dasril Roszandi
(kika) Calon Wagub DKI Jakart Basuki Tjahaja Pernama (Ahok) bersama ketua DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputr. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.COJakarta - Direktur Eksekutif Vox Populi Center Pangi Syarwi Chaniago mengungkapkan sejumlah hal yang, menurut dia, menjadi alasan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak akan mengusung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) 2017. “PDIP yang berbeda dengan partai lain, tentu punya pakem tersendiri dalam mengusung seorang calon kepala daerah,” ujar Pangi lewat keterangan pers, Rabu, 24 Agustus 2016.

Pangi berpendapat PDIP sangat memperhatikan loyalitas dan tak akan memilih Ahok, yang dianggap sering bersikap tak konsisten.

“Gubernur Ahok adalah politikus kutu loncat, beberapa kali meninggalkan partai politik yang mengusungnya jadi bupati dan gubernur,” ujarnya.

Ahok disebutnya tak konsisten saat menolak cuti selama masa kampanye. Sikap itu, kata Pangi, tak sejalan dengan apa yang diungkapkan Ahok saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2012, saat dia mendesak calon petahana untuk cuti. “Sikap yang tak konsisten dapat mengurangi kepercayaan publik terhadap sosok Ahok,” ucapnya.

Pangi tak menutup kemungkinan PDIP bisa ditinggalkan di kemudian hari jika mengusung Ahok. Dia pun berpendapat Presiden Joko Widodo, yang diusung PDIP, kini dekat dengan partai besar lain, yaitu Golkar.

“Pikiran ekstremnya, bagaimana kalau kemudian PDIP ditinggal Jokowi? Ahok sudah pernah merecoki Golkar dan Partai Gerindra. Kalau tidak terbendung, skema Jokowi berpasangan dengan Ahok pada Pilpres 2019 itu alasan yang logis,” katanya.

Menurut Pangi, yang mewakili Voxpol, bukan tak mungkin kedua tokoh tersebut menunggangi parpol lain agar bisa menang. Baginya tak mustahil pengaruh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bakal melemah, sedangkan pengaruh Jokowi menguat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penolakan publik terhadap pencalonan Ahok sebagai gubernur pun disebut cukup tinggi akibat akumulasi kekecewaan. Dia dianggap gagal memompa pemerintahan provinsi ke arah yang lebih baik.

Sejumlah kegagalan yang disebut Pangi antara lain lemahnya daya serap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI dan naiknya angka kemiskinan menjadi 15.630 orang. Ahok pun disebut gagal menyiapkan perumahan murah bagi warganya. “Dia kurang menunjukkan etika dan moral, berbicara sesuka hati. Penggusuran semena-mena tapi mendukung reklamasi.”

Kata Pangi, PDIP memiliki banyak kader potensial, seperti Tri Rismaharini, Ganjar Pranowo, Djarot Saiful Hidayat, dan Boy Sadikin. Sederet tokoh tersebut dianggap mampu bersaing dengan Ahok yang kuat sebagai inkumben.

“Mengapa PDIP harus mengusung Ahok padahal jelas punya kader terbaik? Itu pertanyaan retoris yang logis,” ujar Pangi. Dia pun berpendapat publik sedang digiring dengan opini “PDIP hampir pasti mendukung Ahok”.

Ahok yang bertandang ke kantor Dewan Pimpinan Pusat PDIP pada 17 Agustus lalu sempat mengklaim dirinya mendapat sinyal positif dari Megawati. Meski sempat membahas pencalonan menjelang pilkada 2017, Ahok membantah pertemuannya dengan Megawati tersebut karena ingin mendaftarkan diri agar diusung PDIP.

YOHANES PASKALIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Calon Presiden Anies Baswedan dalam acara Indonesia Millenial and Gen Z Summit 2023 di Senayan Park Jakarta, Jumat, 24 November 2023. TEMPO/Adinda Jasmine
Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.


Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Bakal Calon Presiden Anies Baswedan usai mengisi acara Idea Fest 2023 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Sabtu, 30 September 2023. TEMPO/Bagus Pribadi
Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal


Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Anies Baswedan menghadiri acara Rapat Kerja Nasional Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa, 14 Februari 2023. TEMPO/Ima Dini Shafira
Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.


Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Mantan wagub DKI Sandiaga Uno mengucapkan selamat ulang tahun untuk Gubernur DKI Anies Baswedan di akun twitternya. Twitter.com
Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.


Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Tampilan yang disebut sebagai Surat utang Anies Baswedan ke Sandiaga Uno. Istimewa
Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.


Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno saat tiba di Sekber Gerindra-PKB di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 23 Januari 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.


Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon di DPR/MPR RI, Jakarta Selatan, Kamis, 22 September 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.


Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menerima gelar tokoh persatuan dan pembangunan dari PPP di DPW PPP, Duren Sawit, Jakarta Timur, Ahad, 30 Januari 2022. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.


MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik usai memimpin rapimgab membahas pemilihan wagub DKI di lantai 10 Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2020. TEMPO/Lani Diana
MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.


Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Layar televisi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur menunujukkan Rizieq Shihab sedang membacakan nota pembelaan atas perkara kerumunan, Kamis, 20 Mei 2021. TEMPO/M Yusuf Manurung
Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.