TEMPO.CO, Bandung - Panglima Komando Daerah Militer III Siliwangi Mayor Jenderal Hadi Prasojo, membantah anggotanya sengaja membubarkan Komunitas Perpustakaan Jalanan. Dia mengklaim anggotanya hanya menertibkan perkumpulan geng motor yang sedang berkumpul di Taman Cikapayang, Dago, Bandung.
"Saat itu, kami menerima telepon dari masyarakat bahwa ada kumpul-kumpul geng motor di Taman Cikapayang. Ada sekitar 200 motor. Patroli kami datang ke sana. Setelah dibubarkan, di belakangnya ada lapak. Ada beberapa buku. Saya enggak ngerti apakah itu kedok atau beneran perpustakaan?" kata Hadi saat jumpa pers di Markas Kodam III Siliwangi, Bandung, Kamis, 25 Agustus 2016.
Sebelumnya, Prajurit Komando Daerah Militer III Siliwangi diduga membubarkan perkumpulan Komunitas Perpustakaan Jalanan di Kota Bandung, Sabtu malam, 20 Agustus 2016. Pembubaran dilakukan saat Komunitas Perpustakaan Jalanan sedang menggelar lapak buku di Taman Cikapayang, Dago, Kota Bandung.
Salah satu penggiat Komunitas Perpustakaan Jalanan, Indra, 28 tahun, mengatakan aparat juga melakukan aksi kekerasan saat membubarkan. Menurut dia, tiga penggiat komunitas menerima bogem dari aparat yang mengaku dari Satuan Kodam III Siliwangi dan Polisi Militer. Sebagian aparat yang melakukan pembubaran paksa itu menenteng senjata laras panjang dan senjata tumpul.
Hadi membantah ada anggotanya yang melakukan pemukulan, "Tidak ada pemukulan. Yang ada di sana kami temukan miras dan senjata tajam," katanya. Dia mempertanyakan kegiatan komunitas Perpustakaan Jalanan yang menggelar lapak buku pada malam hari dan menduga komunitas itu bisa saja dijadikan kedok geng motor untuk bisa berkumpul.
"Perpustakaan berjalan jangan sampai dijadikan kedok. Karena geng motor di Bandung sudah kami tekan. Lalu kalau nanti kedoknya perpustakaan berjalan, supaya bisa bebas lagi," kata dia.
Hadi juga menampik Kodam III Siliwangi antipati terhadap gerakan literasi. Dia mengklaim mendukung pemerintah meningkatkan budaya literasi. "Kami pun melakasanakan perpustakaan di setiap Kormail bagi masyarakat yang tidak sekolah. Ada juga kami bikin perpustakaan digital. Jadi tidak benar kami tidak proaktif terhadap perpustakaan berjalan," ujar dia.
Meskipun banyak kecaman terhadap kegiatan patroli yang dilakukan tentara di Bandung, Hadi berkukuh kegiatan patroli di wilayah Jawa Barat dan Banten akan terus dilakukan untuk menekan kriminal geng motor. "Kami akan terus melakukan patroli. Kalau ada kumpul-kumpul motor lebih dari 20 setelah pukul sepuluh malam, akan kami bubarkan," katanya.
IQBAL T. LAZUARDI S