TEMPO.CO, Magetan - Suasana duka menyelimuti kediaman Suwarni, 55 tahun, di Dusun Grumbul Malang, Desa Pupus, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Sejumlah pelayat berada di rumah orang tua Prajurit Satu Wahyudi, yang ditemukan tewas saat bertugas memadamkan kebakaran lahan di Desa Pasir putih, Bagan Sinembah, Rokan Hilir.
Wahyudi adalah anggota Kesatuan Detasemen Artileri Pertahanan Udara Rudal-004 Dumai. Wahyudi ikut bertugas memadamkan kebakaran lahan di Desa Pasir Putih, Bagan Sinembah, Rokan Hilir, pada Kamis pekan lalu. Namun dia dikabarkan hilang dan ditemukan telah meninggal enam hari kemudian. "Jenazah masih dalam perjalanan. Nanti akan dimakamkan di pemakaman umum di desa ini," kata Yanto, paman Wahyudi, saat ditemui Tempo di rumah duka, Rabu, 24 Agustus 2016.
Menurut Yanto, liang lahat bagi Wahyudi sudah rampung disiapkan pagi tadi. Setelah jenazah disemayamkan, pemakaman akan dilangsungkan di Tempat Pemakaman Umum yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah duka. "Makam sudah siap. Keluarga masih menunggu kedatangan jenazah," ujarnya.
Wahyudi merupakan anak sulung dari empat bersaudara dari pasangan Suwarni, 55 tahun, dan Murtini, 48 tahun. Hingga siang ini, Murtini masih syok dan mengurung diri di dalam kamar. "Setelah menerima kabar kematian anaknya kemarin, dia terus menangis," ucap Yanto.
Ayah Wahyudi, Suwarni, mengatakan pihak keluarga menerima kabar duka dari atasan Wahyudi melalui telepon seluler Selasa siang, 23 Agustus 2016. Sang Ibu, Murtini, langsung syok dan berulang kali berteriak-teriak. "Keluarga sempat memberi minum dari paranormal kepadanya agar tidak terlalu bersedih," tuturnya.
NOFIKA DIAN NUGROHO