TEMPO.CO, Magetan - Isak tangis keluarga dan pelayat pecah ketika jenazah Prajurit Satu Wahyudi tiba di rumahnya di Dusun Grumbul Malang, Desa Pupus, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Rabu petang, 24 Agustus 2016. Pratu Wahyudi adalah tentara yang gugur saat ikut memadamkan kebakaran lahan di Desa Pasir Putih, Bagan Sinembah, Rokan Hilir, Riau.
Murtini, 48 tahun, ibu Pratu Wahyudi, beberapa kali mencium foto almarhum yang diletakkan di samping peti jenazah. BACA: Pratu Wahyudi Ditemukan Tewas.
"Ojo nangis (jangan menangis)," kata Murtini sambil mengusap air mata yang meleleh di pipinya. Perkataan itu ditujukan kepada suaminya, Suwarni, 55 tahun, dan tiga saudara Wahyudi yang sama-sama duduk di depan foto almarhum.
Setelah disalatkan, upacara persemayaman secara militer dilangsungkan di halaman rumah duka. Saat itu, Kepala Seksi Intelijen Korem 031/Wirabima Kodam 1/Bukit Barisan Kolonel Inf Eko Prayitno mengatakan almarhum merupakan prajurit terbaik di kesatuannya, yakni Detasemen Artileri Pertahanan Udara Rudal-004 Dumai, Riau. "Almarhum taat beribadah dan taat kepada pimpinan," ujar Eko.
Salah satu bukti ketaatan almarhum, kata Eko, adalah keterlibatan Pratu Wahyudi dalam upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Riau. Kegiatan itu diikuti Wahyudi dari Kamis pekan lalu. "Saat siang hari, almarhum berniat melihat titik api yang jaraknya 50 meter dari titik kumpulan teman-temannya," tutur Eko.
Saat itu, angin berembus kencang. Asap kian menebal dan jarak pandang terbatas, hanya 3-5 meter. Seorang anggota regu sempat mencarinya, tapi tidak ketemu. "Sempat ditelepon dan Wahyudi mengatakan berada di bawah pohon besar," ucap Eko.
Beberapa saat kemudian, Wahyudi kembali ditelepon dan mengatakan sedang berada di bawah pohon kelapa sawit. Proses pencarian dilakukan oleh seratusan anggota TNI AD yang lain.
Wahyudi sempat hilang lima hari dan jenazahnya ditemukan di semak-semak yang tidak terbakar pada Selasa, 23 Agustus 2016. Kondisi tubuhnya terbakar. "Handphone-nya digenggam dan kami akan pelajari siapa yang dia hubungi," kata Eko.
NOFIKA DIAN NUGROHO