TEMPO.CO, Madiun - Aparat Kepolisian Resor Madiun, Jawa Timur, membekuk Heri Purwanto, 25 tahun, warga Desa Tawangrejo, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, yang diduga membunuh istrinya, Iin Tria Riana Dewi, 19 tahun, warga Desa Buduran, Kecamatan Wonoasri, lantaran cemburu. Tersangka ditangkap saat hendak melarikan diri ke Ponorogo.
"Tersangka kami tangkap di barat taman kota Caruban (tempat pemberhentian bus)," kata Kepala Kepolisian Sektor Gemarang Ajun Komisaris Sukartin, Senin, 22 Agustus 2016. Menurut Sukartin, tersangka dan Iin, sedang dalam proses cerai.
Meski proses cerai berlangsung, tersangka mencurigai korban menjalin hubungan asmara dengan Sumarno, 27 tahun, warga Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Pada Ahad malam, 21 Agustus 2016, Iin dan Sumarno hendak pergi ke Kediri.
Mereka berangkat dari Wonoasri dengan mengendarai sepeda motor. Di tengah perjalanan, Kapolsek menuturkan, Iin menerima pesan pendek melalui telepon selulernya. Pesan yang intinya meminta agar Iin mampir ke Gemarang itu dikirim oleh Heri.
Setelah tiba di Gemarang, ketiga orang itu bertemu. Saat itu, Heri menawarkan diri mengantarkan Iin dan Sumarno ke Kediri dengan membawa mobil. Tawaran itu diterima. "Tersangka mengajak Sumarno mengambil mobil. Sedangkan Iin menunggu di tempat parkir sepeda motor," kata Sukartin.
Saat perjalanan menggunakan sepeda motor untuk mengambil mobil, tersangka mulai beraksi. Ia memukul Suwarno yang sedang memboncengnya. Pemukulan dari belakang dengan kayu itu berlangsung di tempat sepi kawasan hutan jati. Namun, Suwarno berhasil kabur.
Setelah itu, Heri kembali menemui Iin yang menunggu di tepi jalan. Mereka akhirnya pergi dengan berboncengan. Sepeda motor yang dikemudikan Heri menuju ke kawasan hutan jati wilayah Desa Nampu, Kecamatan Gemarang. Di tempat itu, Iin dihabisi.
"Mayat korban dimasukkan ke gorong-gorong jembatan dengan ditutupi jaket dan daun kering," ujar Sukartin.
Setelah ditemukan, tubuh Iin yang bersimbah darah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Soedono, Kota Madiun, untuk diautopsi. Lokasi penemuan mayat banyak didatangi warga untuk melihat evakuasi tubuh korban pembunuhan.
Panidi, salah seorang warga, mengatakan bahwa pada Ahad malam petugas Perum Perhutani sempat mendengar teriakan minta tolong dari dalam hutan. Namun, setelah beberapa kali dicari tidak ditemukan asal suara itu. "Baru pagi tadi tubuh korban ditemukan polisi," ujarnya.
NOFIKA DIAN NUGROHO