Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahok Klaim Didukung PDIP, Relawan Risma: Peluang Masih Sama  

image-gnews
(kika) Calon Wagub DKI Jakart Basuki Tjahaja Pernama (Ahok) bersama ketua DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputr. TEMPO/Dasril Roszandi
(kika) Calon Wagub DKI Jakart Basuki Tjahaja Pernama (Ahok) bersama ketua DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputr. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Gerak Indonesia Emi Sulyuwati mengatakan tidak akan berhenti menggalang dukungan agar Walikota Surabaya Tri Rismaharini maju sebagai Cagub DKI Jakarta.

Penggalangan dukungan bagi Risma tetap dilakukan meski Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengklaim sudah mengantongi dukungan dari PDIP untuk kembali menjadi Cagub di Pilkada DKI 2017 mendatang. "Kami akan jalan terus walaupun Ahok bilang kalau dia sudah dapat restu PDIP," ujar Emi saat dihubungi Tempo, Jumat, 19 Agustus 2016.

Emi menuturkan penggalangan dan deklarasi dukungan akan terus berlanjut hingga sudah ada kepastian rekomendasi dari Ketua Umum PDIP Megawati diberikan untuk siapa. "Selama rekomendasi itu belum keluar dari PDIP, semua masih punya peluang yang sama," katanya.

Rabu lalu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah memberi sinyal kuat untuk mengusungnya dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Pernyataan sinyal dukungan tersebut disampaikan Megawati saat Ahok berkunjung ke kantor Dewan Pimpinan Pusat PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, 16 Agustus 2016. 

"Intinya, sinyal Ibu Mega, dari tiga opsi, Ibu Mega lebih cenderung ke petahana," kata Ahok Rabu, 17 Agustus 2016.

Menurut Emi, yang terpenting saat ini Gerak Indonesia akan terus memperjuangkan agar rekomendasi itu diberikan kepada Risma. Bahkan dalam waktu dekat dia akan melakukan konsolidasi ke kampung-kampung se Jakarta yang sudah dan akan mendukung Risma. "Prioritas kami adalah konsolidasi dulu biar ada kesatuan dulu. Setelah itu baru kami canangkan penjemputan Risma," ujarnya.

Emi berharap agar petinggi PDIP mempertimbangkan upaya-upaya yang dilakukan oleh relawan pendukung Risma untuk maju dalam Pilgub DKI Jakarta. Mengingat Risma merupakan salah satu kader PDIP yang dianggap mumpuni dalam segala hal untuk memimpin Jakarta.

"Risma kan kader PDIP. Kalau PDIP konsisten dengan AD ART partainya seharusnya ia akan memberikan rekomendasinya ke kader partainya. Masa diberikan sama orang non partai sih," ucapnya.

BacaJika Dipinang Partai untuk Tantang Ahok, Risma: Ndak Pingin

Scroll Untuk Melanjutkan

Hari ini, Forum Kampung Kota yang terdiri pada akademisi dan praktisi menyebarkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo dan Mega. Mereka meminta kedua tokoh berpengaruh itu tak mendukung Ahok, apalagi mencalonkannya secara resmi. Forum Kampung Kota pun menyambaikan sejumlah alasan yang menguatkan pendapat mereka.

“Yang kami pilih dan yang dipilih oleh sebagian besar Rakyat Jakarta sebagai Gubernur DKI dalam Pilkada 2012 adalah Jokowi, bukan Ahok,” begitu antara lain isi surat itu. Namun, mereka tak mengajukan nama calon gubernur-wakil gubernur.

Forum Kampung Kota terdiri antara lain para aktivis lingkungan, sejarawan, dan pemerhari masalah sosial perkotaan. Mereka yang mendantangi surat terbuka adalah Sandyawan Sumadi, Deny Tjakra, Iwan Febriyanto, Ariko Andikabina, Rita Padawangi, Amalinda Savriani, Bosman Batubara, Ramdan Malik, Firdaus Chayadi, dan Iwan Nurdin. Juga Teddy Lesmana, Rusdi Marpaung, Iwan Setiawan, Yuli Kusworo, Yu Sing, JJ Rizal, Sukma Widyaanti, Astriyani, Ipoel Somaka, serta Sofia.

Adapun Risma tak kunjung memberikan sinyal bersedia atau dicalonkan oleh PDIP untuk melawan Ahok dalam pilkada nanti. Dia mengatakan tidak berminat diusung sebagai calon gubernur pada pilkada DKI Jakarta. Meskipun ada partai politik yang ingin meminang untuk dicalonkan, Risma tetap bergeming.

Ndaklah, aku ndak pingin. Aku juga gak pingin ke sana (Jakarta) sebetulnya,” kata Risma sambil tersenyum di Balai Kota Surabaya, Kamis, 18 Agustus 2016.

Risma menerangkan, dirinyajuga  tidak menjalin komunikasi dengan Partai Gerindra yang sempat ingin menduetkan dia dengan Sandiaga Uno. Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu mengaku hanya ingin bekerja dan bekerja. “Masak aku wajahku kelihatan bohong, heran aku,” kata Risma sambil tertawa.

ABDUL AZIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

2 jam lalu

Kreator Konten, Galih Loss. Foto: Instagram.
Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

29 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

29 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

43 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

47 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?


Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

48 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?


69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

48 hari lalu

Wakil Gubernur Deddy Mizwar memeriksa barisan saat upacara Resimen Mahasiswa Mahawarman di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2017. TEMPO/Prima Mulia
69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.


Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

52 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.


Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

14 Februari 2024

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri, Puput Nastiti Devi dan putranya, Sean, menggunakan hak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. Ketiganya tampak kompak mengenakan baju berwarna gelap. TEMPO/Yuni Rahmawati
Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.


Keluarga Ahok Sepaket Pilih Calon yang Berasal dari PDIP

14 Februari 2024

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri dan dua anaknya gunakan gak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Keluarga Ahok Sepaket Pilih Calon yang Berasal dari PDIP

Ahok berharap, pemilu yang diadakan setelah Imlek ini membawa kemakmuran, keadilan, kesehatan dan kebahagiaan yang akan dirasakan oleh masyarakat.