TEMPO.CO, Yogyakarta - Jogja Fashion Week ke-11 akan dihelat pada 24-28 Agustus 2016. Sebanyak 100 perancang akan berpartisipasi dalam perhelatan yang dilaksanakan di Jogja Expo Center tersebut.
Salah satu ketua Jogja Fashion Week 2016, Lia Mustafa, menjelaskan tahun ini tema yang diusung adalah The Heritage. Kali ini, perhelatan aneka busana ini akan diramaikan dengan keragaman motif batik. Tujuannya untuk membawa batik lebih mendunia.
Baca Juga:
"Kekayaan Daerah Istimewa Yogyakarta dalam kain batik telah mendunia dan berbasiskan budaya dan peninggalan sejarahnya," kata Lia, Jumat, 19 Agustus 2016.
Bahkan, dalam acara ini, akan banyak kendaraan transportasi yang dibatik, seperti mobil, sepeda motor, becak, maupun sepeda kayuh.
Secara historis dan budaya, motif batik mengandung filosofi yang tinggi, sehingga dari batik inilah muncul eksplorasi warisan para leluhur. "Batik menjadi point of interest dan dapat mengeksplorasi warisan leluhur," kata Lia.
Jogja Fashion Week menonjolkan desain daerah dan modern. Kegiatan ini digelar di seluruh Hall yang ada di Jogja Expo Center. Perpaduan antara batik tradisional dengan desain kontemporer juga akan meramaikan acara ini.
Selain pameran busana, ada diskusi serta peragaan busana oleh masing-masing perancang. Baik perancang yang sudah punya nama di kancah nasional, internasional, maupun yang masih dalam taraf lokal.
Kepala Bagian Pemasaran Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Iwan Pratahadi mengatakan acara semacam ini juga menambah agenda untuk mengundang para wisatawan dalam maupun luar negeri. Segmen fashion ini, menurut dia, sangat mengena untuk mendatangkan para wisatawan dari luar negeri.
"Pada 2015, kunjungan wisatawan luar negeri baru mencapai 350 ribu. Dengan adanya acara seperti ini, kami harap bisa menambah jumlah turis yang datang dari luar negeri," kata dia.
MUH. SYAIFULLAH