TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan ada indikasi kuat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk mengusung pencalonan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan dirinya dalam pemilihan Gubernur Jakarta 2017. "Indikasi kuatnya ke sana," kata dia di Balai Kota DKI, Kamis, 18 Agustus 2016.
Djarot mengungkapkan, PDI Perjuangan tidak ada alasan untuk tidak mencalonkan gubernur inkumben. Apalagi jika kinerjanya dianggap cukup baik. Ahok saat ini merupakan Gubernur Jakarta dan berniat maju kembali dalam pilkada 2017.
Meski begitu, Djarot menuturkan masih menunggu mekanisme partai hingga keluarnya keputusan rekomendasi siapa yang bakal diusung. "Mekanismenya kewenangan sekretaris jenderal yang sampaikan," ujarnya.
Baca juga: Buka Kartu, Ini Alasan Ahok Pilih Djarot Jadi Wakil Gubernur
Terkait dengan restu yang diberikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada Ahok, Djarot mengungkapkan bahwa hal itu sudah berkali-kali disampaikan. Megawati, kata dia, melihat pasangan Ahok-Djarot sudah cukup baik dan meminta untuk melanjutkan kepemimpinan.
Tadi pagi, Ahok juga mengatakan belum ada keputusan bulat dari PDI Perjuangan untuk mengusungnya bersama Djarot. Namun, secara pribadi, Megawati mau mendukungnya karena ada kecenderungan untuk mendukung inkumben.
Tapi, karena Megawati berstatus ketua umum partai, dia mesti mempertimbangkan suara dari para anggotanya di dewan pimpinan pusat. Ahok mengungkapkan, keputusan bulat pencalonan dirinya dan Djarot harus melalui prosedur kepartaian.
"Nah, untuk teknisnya bagaimana, ya saya kira Mas Hasto yang akan mengatur, memilih, apakah akan memutuskan Ahok-Djarot atau pasangan yang lain, kami enggak tahu," ujarnya.
FRISKI RIANA