TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman sekaligus pelaksana tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Luhut Binsar Pandjaitan, mengisyaratkan Arcandra masih memiliki peluang berkarier di sektor energi di Indonesia setelah diberhentikan dari posisi Menteri Energi pada Senin malam, 15 Agustus 2016 lalu.
“Saya tak mau berpolemik, tapi tunggu saja,” ucap Luhut saat ditemui setelah menggelar nonton bareng film 3 Dara di Jakarta, Rabu, 17 Agustus, 2016.
Menurut Luhut, Indonesia membutuhkan sosok seperti Arcandra. Pria yang telah lama tinggal di Amerika itu dinilai dapat melakukan penghematan di sektor energi hingga puluhan dolar. Penghematan ini, ujar dia, tak terlihat pada menteri-menteri sebelumnya.
“Mari lihat hasilnya (Arcandra),” ujarnya. Luhut menganggap semua perhitungan yang dilakukan Arcandra selama 20 hari menjabat Menteri Energi sangat rasional. Itu sebabnya, Luhut akan melanjutkan kebijakan Arcandra. “Kami akan melakukan penghematan di sana-sini.”
Luhut juga berpesan agar kasus yang membelit Arcandra tidak dibuat polemik dan berjalan sesuai dengan proses. Bahkan perkara kewarganegaraannya pun tak perlu dipermasalahkan.
“Maka dari itu, kalau nanti negara memanggil orang seperti Candra lagi untuk membenahi sektor energi, kita tak perlu berkomentar,” tutur Luhut.
Presiden Joko Widodo memberhentikan Arcandra sebagai Menteri Energi efektif per Selasa, 16 Agustus 2016. Pemberhentian ini terkait dengan isu status kewarganegaraan yang dimiliki Arcandra.
"Menyikapi pertanyaan publik soal Arcandra dan setelah memperoleh informasi dari berbagai sumber, Presiden memutuskan memberhentikan dengan hormat Arcandra Tahar dari posisinya sebagai Menteri Energi," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno dalam jumpa pers di Istana Presiden, Senin malam, 15 Agustus 2016.
BAGUS PRASETIYO