TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arcandra Tahar, mendatangi Istana Merdeka, Rabu, 17 Agustus 2016. Ia tiba pukul 14.50 WIB dan keluar dari sisi barat Istana Merdeka, sesaat sebelum upacara penurunan bendera berlangsung.
Kedatangannya mendapat perhatian awak media. Mendapat beragam pertanyaan wartawan seputar kedatangannya hingga proyek Blok Masela, dengan tenang Arcandra menjawab diplomatis. Terkadang dia memilih bungkam, termasuk ketika ditanya soal status kewarganegaraannya.
Namun beberapa kali ia mengatakan kedatangannya ke Istana Merdeka hanya untuk bersilaturahmi dengan Presiden Joko Widodo. "Silaturahmi harus tetap dijaga," katanya.
Saat ditanya apakah ia siap diajak kembali ke pemerintahan Presiden Joko Widodo, Arcandra mengatakan kontribusi tak ditentukan oleh jabatan. "Apakah harus jadi menteri? Kan enggak. Yang penting lakukan yang terbaik," ucapnya.
Ihwal biaya pembangunan blok gas Masela yang bisa ditekan, ia membenarkannya. Namun ia enggan menjelaskan lebih detail soal proyek Blok Masela.
"On shore sudah diputuskan Presiden. Ada hal-hal yang harus kita jaga," ucapnya. Di akhir pembicaraan, ia menegaskan bahwa dia adalah orang Indonesia.
ADITYA BUDIMAN