TEMPO.CO, Kupang - Menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71, Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI- Timor Leste sektor barat Yon Raider 321 Gt, Pos Baen, mengibarkan merah putih di puncak Bukti Fiso, Rabu, 17 Agustus 2016. Bukit Fiso menjadi wilayah perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste.
Pengibaran bendera berukuran 5X2 meter dengan ketinggian tiang 25 meter itu dilakukan saat upacara bersama masyarakat Desa Nainaban, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Komandan Satgas Pamtas RI– Timor Leste sektor barat Yon Raider 321 GT Letkol Inf Mohammad Ghoffar mengatakan selain sebagai wujud kecintaan masyarakat perbatasan terhadap NKRI, pengibaran bendera ini juga untuk memupuk rasa nasionalisme warga dalam menyambut HUT kemerdekaan. "Ini bukti kecintaan warga terhadap negara ini," katanya.
Upacara pengibaran bendera secara sederhana ini diikuti penduduk di perbatasan dengan pakaian seadanya, berselimut kain adat usang dengan celana pendek tanpa alas kaki. Untuk mengibarkan bendera tersebut, penduduk bersama anggota TNI harus berjalan kaki sekitar 3 kilometer mendaki Bukit Fiso yang ditempuh dalam waktu 45 Menit.
Sebelum dilangsungkan upacara pengibaran bendera Merah Putih, masyarakat menggelar ritual adat di puncak Bukit Fiso dengan menyembelih seekor ayam jantan, dan darahnya diteteskan di atas batu sebagai persembahan kepada arwah para pahlawan yang telah gugur di medan perang. "Ini bentuk ritual untuk menghormati arwah para pahlawan. Kami berjanji akan menjaga keutuhan NKRI," kata tokoh adat setempat, Yoseph Mona.
Meski tak bisa mengikuti kegiatan meriah yang digelar di perkotaan, namun rasa kecintaan terhadap Indonesia terlihat dari pengibaran bendera tersebut. Itulah yang tercermin dari wajah penuh haru warga di perbatasan Indonesia- Timor Leste saat mengibarkan bendera setinggi 25 meter di pucak gunung tersebut.
YOHANES SEO