TEMPO.CO, Padang - Yuliarma, kakak kandung mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar, menyayangkan tudingan yang menyatakan adiknya sengaja melakukan penipuan kewarganegaraan untuk menjadi menteri. Padahal Arcandra kembali ke Indonesia karena diminta langsung oleh Presiden Joko Widodo.
"Bukan minta kerjaan di Jakarta. Tapi diminta pulang," ujarnya saat dihubungi Tempo, Selasa, 16 Agustus 2016.
Yuliarma menegaskan, Arcandra pulang ke Indonesia dengan semangat nasionalisme. Malah dia meninggalkan pekerjaannya di Amerika Serikat untuk mengabdi kepada Tanah Air. Namun putra kelahiran Kota Padang itu dituding ke Jakarta untuk mencari pekerjaan dan mengincar kursi Menteri ESDM karena tergiur uang banyak. Arcandra juga dituduh melakukan penipuan.
"Itu pembunuhan karakter. Berapa sih gaji menteri? Mungkin enggak sebanding dengan pendapatannya di Amerika Serikat," tuturnya.
Apalagi, sebelum dilantik sebagai menteri, Arcandra menjabat Presiden Direktur Petroneering di Houston sejak Oktober 2013. Dia juga sudah memiliki beberapa hak paten. Yuliarma menyebutkan Arcandra rela mengakhiri karir yang telah dirintisnya sejak 20 tahun lalu di negara Paman Sam. Yuliarma mengatakan Arcandra melepas paspor Amerika Serikat yang didapatnya secara otomatis untuk membangun Tanah Air.
"Apa sih maunya politik ini? Sampai begitu benar. Heran saya. Diberhentikan karena tak penuhi syarat tak apa-apa. Tapi jangan ada embel-embel di belakangnya," tuturnya.
Yuliarma menuturkan Arcandra dikenal sebagai sosok yang baik. Sejak kecil hingga besar di Amerika Serikat, kata dia, Arcandra tidak pernah berperilaku jahat. Di matanya, Arcandra adalah figur yang taat beribadah dan selalu menunaikan salat tepat waktu. "Tanya ke guru-guru sekolahnya. Tanya ke orang-orang Amerika. Tanya ke Pak Habibie," ucapnya.
Yuliarma menambahkan, B.J. Habibie adalah salah seorang yang menganjurkan Arcandra melanjutkan pendidikan ke Amerika Serikat. Atas kejadian yang menimpa adiknya, Yuliamar mengatakan banyak orang pintar Indonesia di luar negeri yang enggan balik ke Tanah Air. "Mereka takut terhadap politik di Indonesia." (baca juga: Mertua Arcandra: Setahu Saya Hanya Paspor Indonesia)
ANDRI EL FARUQI