TEMPO.CO, Serang - Dua pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten dari jalur perseorangan, Dimyati Natakusuma-Yemmelia serta Yayan Sofyan-Ratu Enong Mandala, dinyatakan lolos verifikasi administrasi berkas persyaratan dukungan. Tahap selanjutnya, Komisi Pemilihan Umum Daerah Provinsi Banten akan melakukan verifikasi faktual di lapangan.
Ketua Pokja Pencalonan KPUD Provinsi Banten Syaeful Bahri menjelaskan, yang mendaftarkan diri mengikuti Pilkada Banten melalui jalur independen sebenarnya empat pasangan bakal calon. Selain Dimyati-Yemmelia dan Yayan-Ratu Enong, ada pasangan Ampi Tanudjiwa-Yeyen dan Sangadiah-Subari. Namun, mereka dinyatakan tidak lolos administrasi. “Jumlah dukungan mereka tidak memenuhi syarat minimal, yakni sebanyak 601.805 KTP,” katanya pada Kamis, 11 Agustus 2016.
Menurut Syaeful, sesuai dengan surat edaran KPU RI Nomor 455 tertanggal 9 Agustus 2016, penyerahan dukungan bakal calon perseorangan harus memenuhi tiga komponen persyaratan, yakni surat pernyataan dukungan bermeterai yang dibubuhkan dalam formulir B1 KWK, fotokopi KTP yang membuktikan sama, serta softcopy surat pernyataan dalam formulir B1 KWK yang diunggah ke sistem informasi pencalonan.
Berdasarkan hasil penghitungan KPUD Provinsi Banten, pasangan Dimyati-Yemelia mengumpulkan 691.791 dukungan. Jumlah dukungan yang terdapat dalam formulir B1KWK sebanyak 605.525 dan jumlah fotokopi KTP 603.363. Sedangkan pasangan Yayan-Ratu Enong 623.102 dukungan. Jumlah dukungan yang terdapat dalam formulir B1KWK 649.695 dan jumlah fotokopi KTP 651.909.
Adapun pasangan Ampi-Yeyen mendapat dukungan mencapai 852.067, sedangkan jumlah dukungan yang terdapat dalam formulir B1KWK 62.548 dan jumlah fotokopi KTP 142.915. Jumlah pendukung pasangan Sangadiyah-Subari yang terdapat dalam formulir B1KWK 30.505 dan jumlah fotokopi KTP 278.189.
Sebelumnya, Dimyati yang merupakan anggota DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan mengatakan, meski berasal dari partai politik, ia tetap memilih jalur perseorangan lantaran tidak ingin terbelenggu oleh kepentingan partai. “Saya yakin pilkada 2017 masanya independen karena rakyat sudah cerdas, tidak ingin dikelompok-kelompokkan oleh partai," ujarnya.
WASI’UL ULUM