TEMPO.CO, Bekasi - Enam calon jemaah haji kelompok terbang pertama asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, gagal berangkat ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji, Selasa, 9 Agustus 2016. Mereka batal diberangkatkan melalui Embarkasi Jakarta-Bekasi di Jalan Kemakmuran, Kota Bekasi, karena berbagai alasan.
"Karena hamil, sakit, dan belum mendapatkan vaksin," kata Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Jawa Barat, A. Buchori, Selasa, 9 Agustus 2016.
Ia mengatakan calon haji, Ulfa Siti Latifa, 26 tahun, ketahuan hamil setelah petugas memeriksanya melalui tes urine. Sebetulnya, kata dia, calon haji bisa diberangkatkan asal usia kandungannya sudah kuat, mulai 14 hingga 26 minggu. Jika belum memenuhi usia kandungan tersebut, dikhawatirkan keguguran.
Karena itu, Ulfa harus menunggu musim haji berikutnya. Adapun tiga orang lain yang sakit terpaksa dipulangkan setelah mendapatkan perawatan medis. PPIH, kata dia, akan memberangkatkan mereka jika kondisi kesehatan telah memenuhi syarat. "Nanti bisa menyusul pada kloter berikutnya," ujarnya.
Sedangkan dua calon haji lainnya batal berangkat karena belum mendapatkan vaksin meningitis untuk antisipasi penyakit yang disebarkan melalui unta di Arab Saudi. Menurut dia, dua orang itu terpaksa disuntik vaksin di asrama haji. "Ini kelalaian penyelenggara di daerah," tuturnya.
Meski telah disuntik, ucap dia, keduanya tetap tidak bisa diberangkatkan. Soalnya, minimal bisa bertolak ke Tanah Suci setelah sepekan mendapatkan vaksin tersebut. Karena itu, para calon haji yang gagal berangkat dipulangkan ke daerah asalnya.
Sekretaris PPIH, Jawa Barat, Azam Muntazam, mengatakan para calon haji yang berjumlah 450 orang tiba di Embarkasi, Bekasi, Senin, 8 Agustus 2016. Di sana, kata dia, para calon haji melakukan registrasi ulang, cek kesehatan, hingga boarding pass sebelum berangkat melalui Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, pukul 7.30 WIB.
"Ada beberapa barang yang disita petugas dari calon haji, seperti gunting," kata Azam. Menurut dia, barang-barang tersebut tidak diperkenankan dibawa ke dalam pesawat karena dianggap membahayakan. Petugas pun memeriksa dengan sinar X untuk mengidentifikasi barang bawaan.
Berdasarkan data Asrama Haji Embarkasi Bekasi, jumlah calon haji asal Jawa Barat mencapai lebih dari 30 ribu orang. Para calon haji dibagi menjadi 68 kelompok terbang dengan jadwal penerbangan hingga 25 hari ke depan.
ADI WARSONO