TEMPO.CO, Karangasem - Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) enggan bicara soal politik. Ia hanya mau bicara soal kebudayaan saat bersama istrinya Ani Yudhoyono menghadiri Genjek Kolosal 2016 di Taman Sukasada Ujung, Banjar Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kabupaten Karangasem, Rabu, 10 Agustus 2016. Acara yang dimeriahkan 15.361 penari itu diadakan untuk menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-71.
Ketika ditanya soal Koalisi Kekeluargaan yang sepakat menggalang kekuatan untuk melawan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta, ia tegas menolak berkomentar. "Saya enggak mau ngomong politik," katanya sambil mengelengkan kepala.
Tujuh partai politik yang sedang menggalang kekuatan itu adalah PDIP, Gerindra, Demokrat, PKB, PKS, PPP, dan PAN.
Saat ditanya Tempo mengenai tanggapannya terkait dengan kembalinya Sri Mulyani dalam kementerian, yang saat itu juga pernah ada dalam kabinetnya, ia mengelak tidak mau menjawab. "Oh maaf, saya enggak mau bicara politik," ujarnya sambil terus berjalan.
Namun, saat dimintai komentarnya tentang acara kebudayaan itu, SBY mengatakan, "Saya dan Ibu Ani sangat menikmati dan memberikan penghargaan yang sangat tinggi untuk pagelaran seni tradisional Genjek Kolosal."
Menurut dia, ada dua aspek yang menarik untuk dinikmati dari Genjek Kolosal ini. Aspek pertama, ujar dia, adalah perpaduan keindahan musik dan tari tradisional. "Ini harus terus dijaga dilestarikan dari arus globalisasi," ujarnya.
Kedua, kata dia, tema yang disuguhkan juga tepat untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-71. "Tadi bisa kita lihat heroisme yang menunjukkan, bahwa kemerdekaan tidak turun dari langit," ujarnya.
BRAM SETIAWAN