TEMPO.CO, Surabaya - Komunitas @Lovesuroboyo berencana menyerahkan hasil petisi #TolakRismakeJakarta yang digalang pekan lalu kepada Wali Kota Tri Rismaharini. Petisi itu memperoleh 5.000 tanda tangan warga saat kegiatan car free day di Taman Bungkul, Jalan Raya Darmo. Petisi berisi permintaan agar Risma tidak mengikuti pemilihan gubernur Jakarta.
"Kami akan memberikannya langsung ke Bu Risma sebagai bentuk dukungan agar tidak maju ke Jakarta," kata Shandy Setiawan, inisiator sekaligus pengelola akun @Lovesuroboyo kepada Tempo, Selasa, 9 Agustus 2016.
Jadwal pertemuannya dengan Risma, ujar dia, masih menunggu sikap Kepala Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Surabaya, Muhammad Fikser. "Katanya nunggu dulu Bu Risma pulang dari Jakarta, beliau masih sibuk."
Pria yang berprofesi sebagai guru komputer sekolah dasar itu menuturkan akan mengajak Risma membaca langsung 5.000 uneg-uneg warga Surabaya soal isu politik yang berkembang seputar dirinya. "Supaya Ibu Risma lihat sendiri dukungan kepadanya. PR-nya di Surabaya masih banyak."
Dari sekitar 5.000 tanda tangan, kata dia, 90 persen menolak Risma bersaing dengan Gubernur Jakarta inkumben Basuki Tjahaja Purnama. Peserta menuliskan alasan, seperti pekerjaan rumah Risma yang masih banyak, sampai menganggapnya belum pantas ke Jakarta.
"Nanti kami akan bilang ke Bu Risma supaya mengikuti kata hati beliau saja. Jangan dengarkan kata parpol atau kelompok-kelompok tertentu," tutur Shandy.
Sebelumnya, Shandy dan kawan-kawannya menggelar aksi penandatanganan petisi bertagar #TolakRismakeJakarta pada Minggu, 7 Agustus 2016. Mereka menggalang 5.000 tanda tangan di atas kain putih sepanjang 50 meter di Jalan Raya Darmo, sekitar Taman Bungkul.
Akun Twitter dan Instagram @Lovesuroboyo dikelolanya sejak 2014, sebelum isu pengusungan Risma beredar. Shandy menyatakan gerakan petisi itu tidak berafiliasi dengan partai politik atau kubu tertentu. “Ini murni spontanitas saya dan teman-teman melihat dinamika politik di Kota Surabaya,” tuturnya.
ARTIKA RACHMI FARMITA