TEMPO.CO, Pekanbaru - Satelit Tera dan Aqua memantau peningkatan titik panas di sejumlah wilayah di Sumatera mencapai 173. Jumlah tersebut meningkat dari hari sebelumnya 163 titik. Untuk wilayah Riau terpantau 22 titik panas yang diindikasikan kebakaran hutan dan lahan.
"Titik panas terpantau pukul 06.00," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru Sugarin, Senin, 8 Agustus 2016.
Penyebaran titik panas hampir terdapat di semua wilayah Sumatera, seperti Bangka Belitung 40 titik, Lampung 13 titik, Sumatera Barat 10 titik, Sumatera Selatan 51 titik, Sumatera Utara 30 titik, Jambi dua titik, Bengkulu empat titik, dan Kepulauan Riau satu titik.
Sedangkan wilayah Riau terdeteksi 22 titik panas yang tersebar di Bengkalis dua titik, Rokan Hilir tujuh titik, Kampar tiga titik, Rokan Hulu dua titik, Indragiri Hilir satu titik, Indragiri Hulu satu titik, Kuantan Singingi dua titik, dan Pelalawan empat titik. "Tingkat kepercayaan di atas 70 persen atau tujuh titik yang berpotensi titik api," ucap Sugarin.
Menurut Sugarin, pada umumnya cuaca di Riau cerah berawan. Peluang hujan disertai petir terjadi di Riau bagian pesisir timur. "Temperatur maksimum 32-35 derajat Celsius," ujarnya.
Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Riau Marsekal Pertama Henri Alfiandi menyatakan hampir seluruh pantauan titik panas dari BMKG dan Lapan di wilayah Rokan Hilir dinyatakan sebagai titik api kebakaran lahan. "Saat ini helikopter waterbombing melanjutkan ke koordinat hotspot di Bangko, Rokan Hilir," tutur Henri.
Sedangkan titik api baru terpantau di wilayah Tasik Serai, Bengkalis. Namun Satgas melaporkan lahan terbakar terjadi di area open akses.
Satgas Udara Pemadam Api Provinsi Riau telah mengerahkan empat pesawat pemadam, di antaranya dua helikopter waterbombing dan dua pesawat Air Tractor.
RIYAN NOFITRA