Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ombak Tinggi 6 Meter, Nelayan Pemalang Tak Berani Melaut  

Editor

Mustafa moses

image-gnews
Sejumlah kapal nelayan ditambatkan di Pesisir Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, 9 Juni 2016. Sebagian besar nelayan terpaksa tidak melaut akibat tingginya gelombang dan cuaca buruk beberapa hari terakhir. ANTARA/Adeng Bustomi
Sejumlah kapal nelayan ditambatkan di Pesisir Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, 9 Juni 2016. Sebagian besar nelayan terpaksa tidak melaut akibat tingginya gelombang dan cuaca buruk beberapa hari terakhir. ANTARA/Adeng Bustomi
Iklan

TEMPO.COPemalang - Sejumlah nelayan di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, tak berani melaut karena gelombang tinggi beberapa hari terakhir. Mereka tidak mau mengambil risiko diterjang ombak. Rabu pekan lalu, rekan mereka sesama nelayan tenggelam karena perahunya terbalik.

Seorang nelayan, Abdul Basyir, 40 tahun, mengatakan ombak di tengah laut mencapai lebih dari 5 meter. Dia bersama ratusan nelayan lain tidak berani mengarungi Laut Jawa terlalu jauh. Menurut dia, gelombang tinggi biasanya terjadi saat siang. Padahal siang hari banyak nelayan yang melaut. “Ombaknya bisa sampai 5-6 meter,” katanya, Kamis, 4 Agustus 2016.

Hal serupa juga dilakukan Amin, 45 tahun, nelayan lainnya. Dia menyebut tingginya gelombang laut ini sebagai timuran. Menurut dia, gelombang tinggi tersebut akan terjadi sampai satu bulan ke depan. Untuk mengisi waktu luang, dia memilih memperbaiki perahu dan alat tangkap. “Ya, di sini aja betulin kapal sama bersih-bersih,” ujarnya.

Amin memperkirakan cuaca buruk ini akan berdampak pada melambungnya harga ikan di pasaran. Sebab, stok ikan dari nelayan mulai berkurang. “Nelayan pada libur, dapat ikan dari mana?” tuturnya.

Namun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Tegal memperkirakan gelombang tinggi di wilayah Pantura masih dalam batas normal. Prakirawan BMKG Tegal, Laylya Isnaini, mengatakan, menurut pantauan pada 4 Agustus, tinggi gelombang 0,75-1 meter. Namun, kata dia, gelombang bisa saja naik karena faktor angin. “Kecepatan angin juga sangat mempengaruhi,” ucapnya kepada Tempo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Satuan Kepolisian Air Pemalang Ajun Komisaris Sunardi membenarkan gelombang di tengah Laut Jawa, khususnya di Pemalang, cukup tinggi. Pihaknya bahkan telah berkoordinasi dengan syahbandar pelabuhan untuk memasang bendera hitam di dermaga. Ini dilakukan untuk memberikan peringatan kepada nelayan agar hati-hati saat melaut. “Gelombang lebih dari 5 meter,” katanya. Dia mengimbau kepada para nelayan agar tidak mengarungi lautan terlalu jauh. Batas maksimal melaut sekitar 4 mil dari bibir pantai.

Adapun ihwal peristiwa tenggelamnya kapal nelayan KM Bintang Garuda pekan lalu, pihaknya masih melakukan pencarian terhadap seorang korban. Nelayan bernama Darno, 55 tahun, tersebut hingga saat ini belum diketahui keberadaannya sejak kapal yang dia tumpangi bersama 17 rekannya tenggelam di perairan Jawa.

Pencarian korban, kata dia, dilakukan bukan hanya oleh polisi dan tim SAR, tapi juga oleh nelayan setempat. Korban hilang lainnya, yakni Surinto, 37 tahun, ditemukan oleh nelayan setempat sekitar 2 mil dari Pelabuhan Tanjungsari. “Patroli kami lakukan terus untuk mencari korban. Kali ini juga melibatkan nelayan,” ujarnya.

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

2 hari lalu

Beberapa nelayan Natuna yang ditangkap di Malaysia. Foto Istimewa
Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.


Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

3 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.


Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

6 hari lalu

Warga berebut sesaji saat mengikuti prosesi Pesta Lomban di laut Jepara, Jepara, Jawa Tengah, Rabu 17 April 2024.  Pesta Lomban yang diadakan nelayan sepekan setelah Idul Fitri dengan melarung sesaji berupa kepala kerbau serta hasil bumi ke tengah laut itu sebagai bentuk syukur dan harapan para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan keselamatan saat melaut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.


Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

7 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.


Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

13 hari lalu

Direktur Walhi Jawa Tengah Fahmi Bastian. Foto dok.: Walhi
Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.


Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

17 hari lalu

Ilustrasi nelayan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.


Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

25 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam acara Pertemuan Nasional Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial di Kantor KKP, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang
Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.


Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

35 hari lalu

Dua orang anak bermain di lokasi  kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka


Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

37 hari lalu

Delapan awak kapal WNI di  kapal kargo di Taiwan, 28 Oktober 2022. (ANTARA FOTO/FAHMI FAHMAL SUKARDI)
Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.


Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

38 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.