TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan Kampung KB di RW XII Sidotopo Jaya, Semampir, Surabaya, Kamis, 4 Agustus 2016. Dalam sambutan peresmian itu, Risma meminta maaf kepada warga Sidotopo Jaya lantaran tidak sempat menyampaikannya waktu Lebaran.
“Ini hari terakhir-terakhir, sudah habis juga (Syawal-nya), saya mohon maaf, saya atas nama pribadi dan keluarga serta mungkin staf aparat Pemerintah Kota Surabaya, dari staf kelurahan, lurah, camat, staf kecamatan, sampai kepala dinas, kalau ada kesalahan, baik disengaja maupun tidak, saya mohon dimaafkan. Terima kasih. Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh,” kata Risma dalam sambutannya.
Sambutan Risma yang mengandung permintaan maaf ini membuat kehebohan di media sosial. Di beberapa media online, banyak dipersepsikan bahwa permohonan maaf kepada warga itu merupakan isyarat pamit dan dikaitkan dengan isu pilkada DKI Jakarta. Adapun Risma sendiri selama ini lebih banyak diam dibanding mengeluarkan pernyataan tentang pilkada DKI Jakarta.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Surabaya Muhammad Fikser menegaskan, permohonan maaf Risma dalam sambutan di Sidotopo itu dalam rangka meminta maaf Lebaran, bukan berarti berpamitan untuk mengikuti pilkada DKI Jakarta. “Itu tidak ada kaitannya dengan pilkada DKI Jakarta, mohon jangan dikait-kaitkan,” katanya.
Fikser menambahkan, sejak pertengahan Lebaran dan di setiap acara, Risma pasti selalu meminta maaf kepada warga yang belum sempat diajak halalbihalal saat Lebaran. "Permintaan maaf itu sudah sering disampaikan Risma dan bukan hal yang baru," tuturnya.
MOHAMMAD SYARRAFAH