TEMPO.CO, Palembang - Jumlah titik api atau hotspot di Pulau Sumatera terus bertambah. Hari ini, Kamis, 4 Agustus 2016, terdeteksi sebanyak 104 hotspot yang tersebar di tujuh provinsi. Sedangkan pada Rabu, 3 Agustus 2016, baru 60 lokasi.
“Jumlahnya bisa terus bertambah bila hujan semakin jarang turun di wilayah tersebut,” kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Agus Santosa, Kamis.
Sumatera Selatan dan Sumatera Utara menjadi penyumbang terbanyak, dengan masing-masing 31 titik api. Agus bahkan meminta semua pihak mewaspadai potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera Selatan karena dalam peta terlihat merah.
Berdasarkan data hotspot dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, di setiap provinsi di Pulau Sumatera terdapat titik api. Selain di Sumatera Selatan dan Sumatera Utara, di Lampung terdapat 3 titik api, Riau (5), Sumatera Barat (7), Bangka Belitung (10), Aceh (16), serta 1 titik api pada lokasi yang tidak teridentifikasi secara pasti (undefined).
Dari data itu, jumlah titik api di provinsi-provinsi tersebut terjadi penambahan. Sumatera Selatan bertambah dari 12 titik api menjadi 31 titik api. Sumatera Barat dari 5 menjadi 7. Adapun Bangka Belitung dari 4 menjadi 10, Aceh dari 13 menjadi 16.
Khusus Sumatera Selatan tersebar di Kabupaten Banyuasin 1 titik api, Ogan Komering Ilir (1), Ogan Komering Ulu Timur (3), Muara Enim (4), Ogan Ilir (4), Ogan Komering Ulu (9), dan Penukal Abab Lematang Ilir (9).
Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengingatkan semua pihak melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan sejak dini. Menurut dia, komitmen pencegahan kebakaran hutan dan lahan sudah disepakati sejak awal 2016.
Alex meyakini pada 2016 ini daerahnya tidak lagi dicap sebagai penyumbang asap terbesar. Salah satu caranya dengan melaksanakan patroli secara terpadu guna meminimalisasi upaya pihak tertentu membakar lahan dan hutan. "Komitmen kami sudah jelas, tahun ini tidak boleh ada asap," ujarnya.
PARLIZA HENDRAWAN