TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan meminta Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu untuk menjelaskan perkembangan Trilateral Meeting di Bali terkait dengan keamanan laut. Retno mengaku belum mendapat informasi perkembangan terbaru dari pertemuan yang dihadiri Menteri Pertahanan Malaysia serta Filipina itu.
"Sore ini juga saya akan bicara dengan Pak Menhan mengenai hasil pertemuan di Bali," kata Retno saat dicegat awak media di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa, 2 Agustus 2016.
Sejumlah perwakilan dari tiga negara menggelar pertemuan di Bali untuk merespons serangkaian pembajakan kapal dan penyanderaan WNI di perairan Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Sampai kini masih ada sepuluh WNI yang disandera jaringan dari Abu Sayyaf di Filipina dan Malaysia.
Dari pertemuan trilateral itu diharapkan ketiga negara memiliki kesepakatan mengenai wujud pelaksanaan SOP (standard operating procedure) pengamanan laut di wilayah masing-masing yang dirumuskan pada 14 Juli lalu. Beberapa hal yang sampai sekarang masih belum ada kata sepakat adalah penempatan tentara di kapal niaga, penentuan koridor patroli, serta respons cepat terhadap pembajakan sehingga tak ada lagi sandera.
Terkait dengan nasib sepuluh sandera, Retno mengaku belum menerima informasi perkembangan yang signifikan. Kontak sebanyak dua kali terhadap sumber-sumber di lapangan, kata Retno, sudah dilakukan tadi pagi untuk memantau situasi terbaru, tapi tak ada perubahan berarti.
"Kondisi mereka masih baik. Memang kecapekan karena mereka selalu berada di lapangan," ujar Retno, yang sudah bertemu keluarga sandera dan meyakinkan mereka bahwa segala upaya dilakukan untuk membebaskan para sandera, tapi tanpa tebusan. "Indonesia sudah jelas policy-nya adalah no ransom policy."
ISTMAN M.P.