TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Daniel Johan mengatakan partainya berharap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerakan Indonesia Raya bergabung dalam menghadapi pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Ia beralasan, apabila berkoalisi, dua partai itu ditambah PKB akan mampu menghasilkan calon yang dapat mengimbangi calon inkumben, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"PKB berharap PDIP dan Gerindra bergabung. Bergabungnya kedua partai ditambah PKB akan menghasilkan pilihan calon terbaik menghadapi calon inkumben," ujar Daniel saat dihubungi di Jakarta, Selasa, 2 Agustus 2016.
Saat ini Ahok didukung tiga partai, yaitu Partai NasDem, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai Golongan Karya. Jika Gerindra, PDIP, dan PKB berkoalisi, menurut Daniel, kekuatannya akan lebih besar daripada tiga partai pendukung Ahok. Alasannya, ucap dia, Gerindra dan PDIP memiliki basis organisasi dan massa yang kuat. PKB juga mempunyai basis massa Nahdlatul Ulama yang besar.
Selain itu, tutur Daniel, sekarang ini partainya masih mempertimbangkan nama-nama kandidat yang didapat melalui penjaringan di internal partainya. "Saat ini masih dalam tahap finalisasi," katanya. Nama Sandiaga Uno muncul sebagai nama kuat yang bakal didukung PKB.
Gelaran pilkada DKI 2017 sudah mulai panas. Beberapa partai mulai bermanuver menggalang kekuatan untuk mengusung calonnya. Setelah Ahok mengumumkan maju dengan didukung NasDem, Hanura, dan Golkar, Gerindra resmi mengusung Sandiaga Uno.
Beberapa partai hingga saat ini belum menentukan sikap, seperti PDIP, Partai Amanat Nasional, dan Partai Demokrat. Beberapa partai harus berkoalisi karena jumlah kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI tidak memenuhi syarat minimal sebesar 21 kursi untuk mengajukan calon sendiri. Komposisi kursi di DPRD DKI saat ini adalah PDIP dengan 28 kursi, Gerindra (15), PKS (11), PPP (10), Demokrat (10), dan Hanura (10).
ARKHELAUS W.