TEMPO.CO, Purwakarta - Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memecat FGR, 16 tahun, pelajar SMKN 1 Purwakarta, lantaran menabrak Vivilia Apidah, 6 tahun, murid SDN 2 Sukajaya, Kecamatan Sukatani hingga tewas di jalan raya Citapen, Jumat, 29 Juli 2016. FGR naik sepeda motor dalam kecelakaan itu, sedangkan Vivilia sedang menyeberang jalan.
Selain menewaskan bocah yang baru dua pekan duduk di bangku kelas satu SD itu, FGR juga membuat lima kawan sekolah korban yakni, Alin, 12 tahun, Salman, 8 tahun, Pia, 9 tahun, dan Ranti, 7 tahun serta Mulyati, 40 tahun, ibu kandung Vivilia, mengalami luka-luka. Mereka kemudian dievakuasi ke klinik Katia Purwakarta untuk mendapatkan perawatan.
"Anak itu (FGR), seusai peritiwa kecelakaan langsung dikeluarkan dari sekolahnya," kata Dedi. Berdasarkan informasi yang diterimanya, Fitra tercatat sebagai siswa baru di SMKN 1 Purwakarta.
"Itu anak baru masuk sekolah, dikasih motor sport baru. Belum cukup umur bawa motor, belum punya SIM, lalu nabrak anak SD kelas 1 sampai meninggal, ada yang luka-luka.Itu namanya keterlaluan," kata Dedi mengungkapkan kejengkelannya.
Ia menyayangkan orang tua yang membelikan sepeda motor baru buat anaknya sekolah. Padahal, jelas-jelas sudah ada larangan keras buat pelajar membawa sepeda motor ke sekolah. Guru sekolahnya pun dinilai lalai karena tak becus mengawasi anak di luar sekolah. "Orang tua dan gurunya akan saya panggil," kata Dedi.
Dia mengaku sangat terpaksa mengeluarkan tindakan tegas dengan mengeluarkan FGR dari sekolah sebagai komitmen dirinya menegakkan aturan yang sudah dikeluarkannya.
Dedi berujar bahwa dirinya telah mengeluarkan peraturan bupati yang isinya mengatur ihwal larangan pelajar membawa sepeda motor ke sekolah buat semua jenjang pendidikan, terutama tingkat SMP dan SMA, SMK dan sederajat.
Kepala Satlantas Polres Purwakarta, Ajun Komisaris Arman Sahti, mengatakan, FGR yang berpakaian seragam sekolah mengendarai sepeda motor Yamaha R-15, datang dari arah Bandung menuju Purwakarta.
Setibanya di jalan raya Citapen yang kondinya lurus dan agak menurun, sekonyong-konyong menabrak serombongan anak-anak SD yang sedang menyeberang jalan. Akibat serudukan yang kencang membuat satu di antaranya tewas dan lima lainnya mengalami luka-luka.
"Dugaan sementara, kecelakaan diakibatkan pengguna sepeda motor lalai," kata Arman. Tersangka penabraknya sedang diperiksa. Ada pun sepeda motornya kini telah ditahan di Mapolres Purwakarta sebagai barang bukti.
NANANG SUTISNA