TEMPO.CO, Jakarta - Yohanna Ririhena, jurnalis Jakarta Post yang juga istri staf ahli Deputi V Kantor Staf Presiden dan mantan Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim, meninggal. Hana mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta, Kamis, 28 Juli 2016, pukul 23.45 WIB.
Ifdhal mengatakan kepergian Hana --demikian istrinya biasa disapa-- begitu tiba-tiba. "Prosesnya juga begitu cepat," katanya saat dihubungi, Jumat, 29 Juli 2016.
Menurut Ifdhal, sore hari sebelum meninggal, Hana izin kepadanya untuk reuni dengan kawan SMA di hotel kawasan Sarinah. "Dia pergi setelah pulang kerja dan minta saya jemput," katanya.
Sekitar pukul 21.00, Hana tak membalas pesan dan telepon dari Ifdhal. Ia memutuskan langsung menjemputnya ke hotel. "Di jalan, saya mendapat telepon dari kawan Hana," katanya.
Kawan istrinya mengabarkan bahwa Hana pusing dan sedang berbaring. "Langsung saya bawa ke rumah sakit."
Di ruang unit gawat darurat, dokter menyatakan tekanan darah Hana naik. "Sekitar 255," kata Ifdhal. Kenaikan tersebut, menurut Ifdhal, dipicu makanan bersantan, yang dikonsumsi Hana saat bertemu temannya malam itu.
Dokter pun meminta izin untuk melakukan scan otak karena khawatir ada penyumbatan pembuluh darah di otak. Hasilnya menunjukkan sudah ada pendarahan di otak Hana. "Ditambah dengan kondisi jantung yang kurang baik, kondisinya terus menurun," kata Ifdhal.
Ia sempat ke luar kamar untuk mengurus rawat inap. Ketika kembali ke ruangan Hana, kondisi istrinya kembali menurun. Hana kemudian dibantu dengan alat bantu pernapasan. Namun, tak lama detak jantungnya berhenti.
Ifdhal mengatakan Hana kini berada di rumah duka di Jalan Kembang Lio Nomor 1A, Pancoran Mas, Depok. Hana akan disemayamkan di Depok besok pagi pukul 09.00 WIB di Pemakanan Cornelis Chastelein, Depok.
VINDRY FLORENTIN