TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak mau ambil pusing terkait dengan maraknya tanda pagar (tagar) #BalikinKTPGue di media sosial Twitter. Tagar itu muncul terkait dengan keputusannya maju dalam pemilihan kepala daerah Jakarta 2017 melalui jalur partai.
"Ya orang mau tulis silakan lah, orang mau tulis apa pun," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 29 Juli 2016.
Menurut dia, penafsiran para netizen salah dalam memahami pemberian dukungan KTP kepada relawannya, Teman Ahok. Dia berujar, bahwa warga Jakarta yang mendukungnya hanya perlu mengisi formulir dan memberikan salinan KTP agar sewaktu-waktu bisa menarik kembali dukungan itu. "KTP masih di rumah dia kok, apa yang mesti dibalikin? Dari dulu juga dibalikin, fotokopi doang kan?" ujarnya.
Baca: Begini Jawaban Mega kepada Ahok Soal Jalur Partai
Ahok mengaku tidak khawatir bila dukungan kepadanya akan berkurang karena tidak memilih jalur perseorangan. Ia juga tidak peduli bila nantinya tidak terpilih kembali sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ia menegaskan bahwa dia tidak mengejar jabatan. "Saya cuma mau kerja kok," tuturnya.
Beragam komentar dengan memakai tagar #BalikinKTPGue muncul dalam cuitan para netizen sejak kemarin. Ada yang mengkritik tindakan Ahok memilih jalur partai, mendukung, hingga sekadar melontarkan komentar menggelitik.
Baca: Ahok Maju Lewat Partai, Netizen: #BalikinKTPGue
“Dalam minggu ini atau minggu depan, saya beserta beberapa kawan akan ke Pejaten untuk cabut KTP kami #BalikinKTPGue,” cuit akun Twitter @DaniJohn, Kamis, 28 Juli 2016.
“Jangan lupa yang datengin mall-mall keren, lagi dibuka booth #BalikinKTPGue bagi yang gak terima keputusan nyahok, hehehe,” tulis akun @KZukri.
Di antara para netizen, ada pula yang masih mendukung Ahok. Mereka tak mempersoalkan keputusan mantan Bupati Belitung Timur itu yang memilih jalur partai. Pemilik akun @mentarimuliawan, misalnya, menulis, “Ahok tak pernah minta, jadi dia tak ada kewajiban untuk penuhi petisi. Ngumpulin (KTP)-nya juga gampang dan gratis, so ‘so why’ pada teriak #BalikinKTPGue?”
Ada pula cuitan @wulsap yang berpendapat bahwa tagar tersebut diributkan mereka yang hanya ingin berkomentar, padahal tak terlibat langsung dalam pilkada DKI sebagai pemilih. “Yang justru ribet #BalikinKTPGue malah yang tak nyerahin KTP.”
FRISKI RIANA