TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinasi Pengembangan Masyarakat dan Kebudayaan, Puan Maharani, menyebutkan ada lima provinsi yang terindikasi ada pengedaran vaksin palsu. kelima provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Banten, Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Riau.
"Ada lima provinsi yang terindikasi, sumbernya masih dalam penyelidikan," ujar Menteri Puan dalam rapat koordinasi tingkat menteri yang digelar di Kantor Kementerian Koordinasi Pengembangan Masyarakat dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI, Selasa, 26 Juli 2016.
Saat ini, posko vaksin ulang telah dialihkan ke fasilitas-fasilitas kesehatan yang telah ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan dan Bareskrim. Seluruh fasilitas kesehatan itu berada di sekitar Jakarta Timur, sementara keberadaan vaksin palsu sudah ditemukan di lima provinsi.
Terkait penemuan ini, Menteri Puan megimbau orangtua yang merasa anaknya mendapatkan vaksin palsu untuk cek ke rumah sakit terdekat dan melaporkannya pada aparat kepolisian. "Tidak hanya di Jakarta Timur atau bekasi saja, tapi diseluruh provinsi," kata dia.
Pihaknya dan Menteri Kesehatan Nila Moeloek yang juga hadir dalam rapat tersebut, berjanji akan membuka posko vaksin ulang jika diperlukan. "Kalo ada laporan lagi di wilayah lain, tentu Kemenkes akan membuka fasilitas kesehatan lagi," tuturnya.
IQRA ARDINI