TEMPO.CO, Jakarta-Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuka Festival Layang-layang Internasional 2016 di lapangan East Side Pakuwon City, Ahad, 24 Juli 2016. Risma menerbangkan layang-layang berlogo Pemeritah Kota Surabaya untuk dipamerkan kepada para peserta konferensi perkotaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (Prepcom 3 UN Habitat).
Dua layang-layang besar berbentuk ikan paus paling mendapat perhatian ribuan penonton, sehingga banyak yang memotret kreasi dari luar negeri itu. Ketua panitia Festival Layang-layang Internasional 2016 Bagus Iskandar mengatakan sebanyak 120 peserta dari dalam dan luar negeri ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Peserta dari dalam negeri, kata dia, antara lain berasal dari DKI Jakarta, Jogjakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi, Sumatera dan Kalimantan. “Sedangkan yang berasal dari luar negeri adalah Malaysia, Cina, Hongkong dan Thailand,” kata Bagus.
Festival juga melombakan layang-layang kreasi dua dan tiga dimensi, layang-layang train atau rangkaian, dan layang-layang Rokkaku Challange. Pemenang mendapat hadiah berupa piala dan uang pembinaan dengan total hadiah Rp 43,5 juta. “Ini festival yang ke-19,” ujarnya.
Tri Rismaharini mengaku memberi perhatian pada kegiatan festival layang-layang sejak awal menjabat wali kota. Menurut dia festival tersebut bisa menjadi wisata baru di Kota Surabaya. Setelah digelar setiap tahun, kata dia, pesertanya semakin banyak. “Nah, sekarang kami tunjukkan Festival Layang-layang ini kepada para peserta Prepcom 3 UN Habitat,” kata Risma.
Risma mengaku banyak para peserta Prepcom 3 UN Habitat yang mengapresiasi aneka kegiatan festival yang diselenggarakan Pemerintah Kota Surabaya. Menurut Risma, kemeriahan menjelang dilaksanakannya Prepcom 3 UN Habitat tidak terjadi di luar negeri. “Ada peserta yang melihat festival mangrove, permukiman dan festival layang-layang."
Risma menuturkan festival layang-layang akan menjadi destinasi baru Surabaya. Dalam berbagai pertunjukan itu, kata dia, Pemerintah Kota Surabaya juga ingin memberikan pelajaran dan mendidik warga supaya selalu menjaga ketertiban dan kebersihan. “Jadi bukan hanya sekadar wisata, tapi masyarakat diharapkan juga terdidik,” ujar Risma.
MOHAMMAD SYARRAFAH