TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Teten Masduki, mengklaim pencegahan kebakaran hutan dan lahan Riau pada 2016 lebih baik daripada sebelumnya. Hal itu dapat dilihat dari penurunan titik api yang membakar hutan saban tahun melanda daerah tersebut.
"Titik api menurun 60 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya," kata Teten seusai memantau inovasi sumur bor di lahan gambut, Desa Rimbo Panjang, Kampar, Kamis, 21 Juli 2016.
Teten mengatakan koordinasi elemen satgas pemadam di Riau, baik TNI, kepolisian, maupun masyarakat, dalam mengantisipasi bencana asap cukup bagus. Hal itu didukung oleh reaksi cepat pemerintah Riau dalam menetapkan status siaga saat memasuki musim kemarau sehingga potensi bencana asap dapat dicegah sejak awal.
"Laporan yang kami terima, Riau tidak mencemaskan lagi. Tapi harus tetap selalu waspada."
Teten menilai 50 sumur bor yang dibangun Badan Restorasi Gambut bersama warga tempatnya cukup efektif mencegah kebakaran lahan. Satu titik sumur bor dapat mengawal 25 hektare kawasan gambut di sekitarnya. Inovasi yang cukup sederhana dan berbiaya murah itu diharapkan dapat diterapkan di setiap desa di Riau. "Perlu direplikasi oleh desa lainnya."
Staf Khusus Kepresidenan bersama rombongan Badan Restorasi Gambut memantau penanganan kebakaran hutan dan lahan di Riau. Setelah ini, rombongan dijadwalkan menuju Kabupaten Siak untuk mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jumat esok, 22 Juli 2016, meresmikan Taman Nasional Zamrud.
RIYAN NOFITRA