Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jika Santoso Tewas, Kapolri: Demoralisasi Jaringan ISIS

image-gnews
Pemimpin kelompok teror Mujahidin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah, di tempat persembunyiannya. Foto: Istimewa
Pemimpin kelompok teror Mujahidin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah, di tempat persembunyiannya. Foto: Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, apabila jenazah teroris yang tewas dalam penembakan di Poso, Sulawesi Tengah, benar-benar Santoso alias Abu Wardah, hal itu berdampak terhadap kelompok-kelompok teroris lainnya. Salah satunya kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Hal itu akan mendemoralisasi jaringan ISIS di Indonesia," ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa, 19 Juli 2016.

Menurut Tito, setelah dibuktikan identitas salah satu jenazah teroris yang tewas itu 100 persen adalah Santoso, hal itu akan menurunkan semangat ISIS. Santoso selama ini menjadi bagian dari jaringan ISIS di Indonesia. Bahkan, kata Tito, Santoso adalah simbol open assistance ISIS, baik di Indonesia maupun ASEAN. "ISIS akan terkena dampaknya," ujarnya.

Tito menjelaskan, moral kelompok teroris akan bangkit dalam bentuk kaderisasi apabila polisi berdiam diri setelah Santoso tewas. Itu sebabnya, Tito menegaskan, polisi akan melanjutkan Operasi Tinombala untuk memastikan tak ada lagi gerakan-gerakan garis keras di Poso. "Masih ada satu jaringan lagi di sana, Ali Karola. Namun kekuatan dan leadership-nya tidak terlalu berpengaruh seperti Santoso dan Basri," ucapnya.

Sebagaimana telah diberitakan, kemarin sore, sekitar pukul 17.00 Wita, terjadi baku tembak antara pasukan TNI dan Polri dengan kelompok Santoso di Poso. Dalam kejadian itu, dua orang tewas tertembak dan tiga lainnya melarikan diri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika jenazah dicek, ternyata keduanya menyerupai teroris Santoso dan Basri. Hal itu dilihat dari tahi lalat di tengah dahi untuk jenazah yang mirip dengan Santoso dan tato untuk jenazah yang mirip dengan Basri. Siang ini, jenazah akan diperiksa lebih lanjut.

Sebelumnya, Tito mengatakan pengenalan awal terhadap dua jenazah itu hampir akurat, yaitu 80-90 persen untuk Santoso dan 70 persen untuk Basri. Sebab, pihak yang memeriksa jenazah mirip Basri dan Santoso sudah lama mengenal mereka. Beberapa di antaranya adalah polisi yang pernah menangkap atau bertemu langsung dengan Santoso pada penangkapan 2005.

Tito menjanjikan hasil yang lebih akurat 1-3 jam lagi. Hal itu akan dicapai melalui pemeriksaan lanjutan di Rumah Sakit Bhayangkara, Palu. Di sana, jenazah akan dibersihkan ulang dan dibawa ke keluarga Santoso dan Basri yang sudah menunggu di lokasi. Pemeriksaan lebih lanjut di RS Bhayangkara siang ini bertujuan untuk mendapatkan kepastian identitas 100 persen.

ISTMAN MP

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Suap Tambang Ilegal Ismail Bolong

23 November 2022

Suap Tambang Ilegal Ismail Bolong

Ismail Bolong, mantan anggota polisi Kepolisian Resor Samarinda mengaku acap menyetor miliaran uang kepada para jenderal di Jakarta.


Pembunuhan Brigadir J dan Peran Ferdy Sambo Dibongkar di DPR Besok, Kapolri Dipanggil

23 Agustus 2022

Sejumlah anggota Komisi III DPR RI saat mengikuti rapat dengar pendapat Komisi III DPR RI dengan Komnas HAM dan LPSK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 22 Agustus 2022. Rapat tersebut membahas mengenai kasus penembakan Brigadir J yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pembunuhan Brigadir J dan Peran Ferdy Sambo Dibongkar di DPR Besok, Kapolri Dipanggil

Bambang Wuryanto memastikan rapat Komisi III DPR dengan Kapolri, Rabu besok, berlangsung terbuka, bahas pembunuhan Brigadir J dan peran Ferdy Sambo.


Pakar Hukum Sebut Ferdy Sambo Bisa Dijerat Pasal Berlapis di Kasus Brigadir J

9 Agustus 2022

Kadiv Propam nonaktif, Irjen Pol Ferdy Sambo tiba untuk menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis, 4 Agustus 2022. Sebelumnya menetapkan Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumliu alias Bharada E sebagai tersangka.  TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pakar Hukum Sebut Ferdy Sambo Bisa Dijerat Pasal Berlapis di Kasus Brigadir J

Peran Irjen Ferdy Sambo dalam kasus tewasnya Brigadir J diungkap oleh ajudannya Bharada E dalam Berita Acara Pemeriksaan


Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

31 Maret 2022

Ilustrasi teroris. shutterstock.com
Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

BNPT menangkap 16 orang terduga teroris yang disebut berafiliasi dengan NII.


Jelang Ramadan, Kapolri Minta Kapolda Cek Stok Minyak Goreng di Pasar

26 Maret 2022

Jelang Ramadan, Kapolri Minta Kapolda Cek Stok Minyak Goreng di Pasar

Pengawasan dan pemantauan dari kepolisian untuk memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa stok minyak goreng curah terjamin dan harga penjualannya sesuai HET.


Kapolri Tinjau Stok Minyak Goreng Curah di Jawa Timur

26 Maret 2022

Kapolri Tinjau Stok Minyak Goreng Curah di Jawa Timur

Kapolri menegaskan kepada pihak distributor untuk segera mendistribusikan bahan pokok tersebut untuk memenuhi kebutuhan dari masyarakat.


Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

21 Maret 2022

Ratusan kotak amal yang ditemukan Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri. (Antara Lampung/Damiri)
Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

Kepala Densus 88 menyatakan pihaknya menggunakan paradigma baru dengan menempatkan pelaku terorisme sebagai korban.


Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

21 Maret 2022

Personel Densus 88 Anti Teror membawa terduga teroris ke dalam bus di Polda Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 18 Maret 2021. Sebanyak 22 orang terduga teroris dipindahkan dari Rumah Tahanan Polda Jawa Timur ke Jakarta. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

Densus 88 menyatakan aksi terorisme di Indonesia dalam dua tahun terakhir menurun setelah mereka melakukan penangkapan secara masif.


Dr. Azhari hingga Ali Kalora, Deretan Gembong Teroris yang Tewas di Indonesia

20 September 2021

Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri dalam konferensi pers menunjukan wajah yang dipastikan sebagai Dulmatin, Jakarta, Rabu (10/03). TEMPO/Aditia Noviansyah
Dr. Azhari hingga Ali Kalora, Deretan Gembong Teroris yang Tewas di Indonesia

Beberapa gembong teroris tewas terbunuh dalam operasi yang dilancarkan oleh aparat Indonesia. Ada juga yang dieksekusi mati di Nusakambangan


Ini Perbedaan Singkat antara Kelompok Teroris MIT, JAD, JAT, dan JI

20 September 2021

Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Ali Kalora alias Ali Ahmad, dilaporkan tewas dalam baku tembak dengan Satgas Madago Raya di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Kabar ini beredar pada Sabtu malam, 18 September 2021. Istimewa
Ini Perbedaan Singkat antara Kelompok Teroris MIT, JAD, JAT, dan JI

Selain MIT, di Indonesia terdapat beberapa jaringan kelompok teroris seperti Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), dan JI