TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu orang tua pasien korban vaksin palsu, Erni Siregar, mengatakan 20 pasien menjalani vaksin ulang di Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur. Sebelum divaksin ulang, para pasien lebih dulu diperiksa kesehatannya.
"Medical check up dulu. Diperiksa suhu tubuhnya, berat badannya, sehat apa enggak, semua diperiksa," ujar perempuan berusia 36 tahun itu, di RS Harapan Bunda, Senin, 18 Juli 2016.
Erni menjelaskan petugas yang memberikan vaksin bukan petugas RS Harapan Bunda, tetapi dari petugas Kementerian Kesehatan. Ia berharap vaksin ulang itu dapat memperbaiki kekebalan tubuh anaknya.
Berdasarkan pantauan Tempo, pemberian vaksin ulang itu berlangsung secara tertutup di lantai dua ruang poli anak rumah sakit Harapan Bunda. Hingga saat ini pihak Rumah Sakit belum memberikan tanggapan terkait penyelenggaraan vaksin ulang itu.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek pada 14 Juli 2016, mengumumkan bahwa Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur, menjadi salah satu dari 14 rumah sakit pengguna vaksin palsu. Setelah mengetahui adanya informasi tersebut puluhan orang tua pasien vaksin di RS Harapan Bunda mendatangi lokasi rumah sakit di Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur untuk meminta pertanggungjawaban atas peredaran vaksin palsu tersebut.
ABDUL AZIS