TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan penyelesaian kasus vaksin palsu menjadi momentum untuk memperbaiki tata kelola industri farmasi dan distribusi obat-obat di Indonesia. "Termasuk menyangkut vaksin," ujar Jokowi saat meninjau vaksinasi ulang di Puskesmas Ciracas, Jakarta Timur, Senin, 18 Juli 2016.
Jokowi menuturkan, perbaikan dari tata kelola di bidang kesehatan tersebut bertujuan mewujudkan pelayanan yang baik dan benar bagi masyarakat. Dia menuturkan, perlu kehati-hatian dalam memperbaiki tata kelola kesehatan tersebut. "Saya kira golnya ke sana," kata dia.
Jokowi mengatakan pihaknya sudah menginstruksikan Kepala Kepolisian RI dan Kepala Badan Reserse Kriminal Umum untuk meneliti secara detail satu per satu jaringan yang terlibat dalam peredaran vaksin palsu tersebut. "Kami berharap ke depan hal itu (kasus vaksin palsu) tidak terulang lagi," katanya.
Simak: Bareskrim Diminta Tangguhkan Penahanan Dokter Vaksin Palsu
Hari ini, Jokowi meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi ulang terhadap 36 pasien yang diindikasi mendapat vaksin palsu di Puskesmas Ciracas, Jakarta Timur. Dia datang bersama istrinya, Irina Widodo.
Jokowi terlihat menyapa orang tua dan pasien yang berada di Puskesmas Ciracas. Dia juga berbincang langsung dengan petugas vaksin ulang. Petugas kesehatan dari Rumah Sakit Umum Ciracas yang membantu jalannya vaksinasi.
Saat melakukan peninjauan, Jokowi didampingi Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek. Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Ari Dono juga hadir.
Setelah meninjau vaksinasi ulang, Jokowi kemudian melihat pelayanan kesehatan di Puskesmas Ciracas. Sebelum masuk ke ruangan Puskesmas, ibu-ibu dan anak-anak terlihat berebut untuk bersalaman dengan Jokowi.
ABDUL AZIS