TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan akan menyiapkan kenalan atau teman Santoso untuk mengidentifikasi apakah terduga teroris yang tewas di Poso, Sulawesi Tengah, memang benar Santoso alias Abu Wardah.
"Ada banyak sekali orang yang mengenali Santoso. Kan, yang bersangkutan pernah kami tangkap pada 2005," ujar Tito saat dicegat awak media di kompleks Istana Kepresidenan, Senin, 18 Juli 2016.
Kabar tewasnya Santoso beredar tadi sore menjelang magrib. Kabar muncul setelah polisi dalam Operasi Tinombala menembak tewas dua pria dari kelompok Santoso di Poso sekitar pukul 17.00 Wita. Satu dari dua jenazah yang tewas dalam baku tembak itu menyerupai Santoso. Buron yang sudah lama dikejar polisi ini dikenal memiliki tahi lalat di dahi dan berjenggot tebal.
Selain dua pria yang tewas tersebut, dua perempuan dan seorang pria dari kelompok Santoso berhasil melarikan diri dari kejaran polisi. Namun belum diketahui pasti identitas mereka. Pihak kepolisian berhasil merebut senjata M16 dari mereka.
Tito belum mau menyebutkan perihal siapa teman Santoso yang akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara di Palu, tempat jenazah mirip Santoso akan dibawa, untuk dilakukan identifikasi.
Selain membawa teman Santoso, Tito mengatakan akan menyiapkan tenaga ahli dan dokter untuk membantu proses identifikasi di RS Bhayangkara. Menurut dia, fasilitas di RS Bhayangkara cukup untuk pengenalan awal. "Di RS Bhayangkara, jenazah akan dibersihkan, orang yang mengenali Santoso dibawa, lalu baru tes DNA dan lain-lain," katanya.
ISTMAN M.P.