TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Informasi Dewan Perwakilan Rakyat menggelar uji kelayakan untuk 15 dari 27 calon komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat pada Senin, 18 Juli 2016. Salah satu calon yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan adalah Arif Adi Kuswardono, produser stasiun televisi swasta, Trans 7.
Arief menjadi sorotan ihwal independensi lantaran posisinya di Trans7. Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Elnino M. Husein Mohi, menanyakan langsung ihwal independensi Arif. "Apa titipan Trans 7 pada Anda," katanya dalam uji kelayakan di gedung DPR, Jakarta, Senin, 18 Juli 2016.
Sikap kritis itu disampaikan pula oleh anggota Komisi Penyiaran dari Fraksi PDI Perjuangan, Evita Nursanty. Menurut dia, saat ini banyak suara di masyarakat yang khawatir ada “calon titipan”. "Bagaimana Anda meyakinkan kami kalau anda bukan titipan?" ucapnya.
Arif memastikan ia bukan titipan dari perusahaan media tempatnya bekerja. Dia disokong masyarakat yang tergabung dalam organisasi alumni aktivis pers mahasiswa. "Saya di-endorse masyarakat," ujar Arif.
Menurut dia, selama menjadi produser, ia berusaha bekerja secara profesional. "Saat di media, saya berupaya membuat program yang baik," tuturnya.
Komisi Informasi DPR hingga esok akan menguji 27 calon komisioner KPI. Selanjutnya, DPR akan memilih sembilan nama yang akan menduduki jabatan tersebut untuk periode 2016-2019.
Selain Arief, Komisi DPR telah menguji kelayakan dan kepatutan Agus Sudibyo serta Aung Suprio.
Satu dari pertanyaan yang diajukan kepada keduanya adalah tayangan televisi yang masih berpusat di Jakarta. Agus mengatakan penegakan aturan tersebut masih anomali. Ia mencontohkan pemberitaan pemilihan kepala daerah 2017. "Saat ini yang mendominasi Pilkada DKI, pemberitaannya jomplang," katanya.
Adapun Agung Suprio menyebut penayangan konten lokal bukan menjadi prioritas stasiun televisi. "Porsinya pun tidak 10 persen," ucapnya.
AHMAD FAIZ