TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menganjurkan para orang tua mengantarkan anaknya ke sekolah pada hari pertama. "Kami tidak mewajibkan, tapi menganjurkan. Bukan dalam arti mengantar sampai gerbang saja, tapi sampai bertemu dengan wali kelas," kata Anies saat ditemui di Gedung Indosat, Jakarta, Ahad, 17 Juli 2016.
Menurut Anies, pendidikan yang baik adalah hasil kolaborasi antara pendidik di rumah, yakni orang tua, dan pendidik di sekolah: guru. Kolaborasi yang demikian, ucap Anies, bisa terjadi jika ada komunikasi di antara keduanya.
"Karena itu, kita memulai komunikasi pada hari pertama masuk sekolah. Ini momentum untuk berinteraksi," ucapnya.
Selain itu, anjuran ini merupakan bagian dari pengejawantahan program Nawacita milik pemerintah. Nawacita menggariskan negara untuk hadir, sehingga ini menjadi salah satu cara negara hadir.
"Kami menyambut mereka. Gurunya sudah di-briefing untuk menyambut orang tua siswa," ujarnya.
Anies menuturkan, dengan adanya komunikasi antara orang tua dan guru, jika suatu saat terjadi masalah, tidak akan berakhir pada penuntutan ke polisi, seperti yang kerap terjadi sebelumnya. "Penyelesaian masalahnya tidak akan sendiri-sendiri," tuturnya.
Sebelumnya, Anies mengeluarkan anjuran bagi para orang tua untuk mengantar anaknya sekolah pada hari pertama. Ia juga meminta kantor-kantor memberikan izin kepada para orang tua untuk mengantar anaknya sekolah lebih dulu sebelum masuk kerja.
"Mayoritas sekolah mulai melaksanakan kegiatan belajar-mengajar esok hari, Senin, 18 Juli 2016. Anjuran ini juga hanya untuk besok," katanya.
INGE KLARA SAFITRI