Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Buru Pelaku Pembunuh Balita di Kutai Timur  

image-gnews
Ilustrasi pembunuhan. (tabloidjubi)
Ilustrasi pembunuhan. (tabloidjubi)
Iklan

TEMPO.COSamarinda - Kepolisian Resor Kutai Timur, Kalimantan Timur sudah mengantongi identitas pelaku pembunuh Neysa Nur Azlya, 4 tahun. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kutai Timur Ajun Komisaris Andika Dharmasena menyatakan Polres Kutai Timur dibantu Polda Kalimantan Timur tengah memburu Zurjani, 45 tahun, yang diduga pelaku pembunuhan itu.

Menurut Andika, pencarian terduga pembunuh balita ini diperluas hingga ke luar wilayah Kutai Timur. "Tim kami bersama Polda Kalimantan Timur masih terus memburu, fokus kami ke luar daerah. Kami berusaha mempersempit geraknya," kata Andika ketika dihubungi dari Samarinda, Kamis, 14 Juli 2016.

Andika menjelaskan, pencarian mengarah kepada Zurjani karena, berdasarkan keterangan keluarga, Nazlya—sapaan Naysa Nur Azlya—terakhir kali bersama pria yang sudah berkeluarga ini. Dugaan ini semakin kuat karena Zurjani sampai saat ini menghilang.

Sementara itu, Sabna, ibunda Nazlya, yang berhasil dihubungi dari Samarinda, mengaku tak menyangka jika Zurjani yang tak lain tetangga dekatnya tega menghabisi nyawa balita cantik itu. Menurut Sabna, jenazah Nazlya hancur saat ditemukan ditumpukan dahan kelapa di semak-semak itu. "Saya tak tega melihat jenazah anak saya karena kondisinya hancur," kata Sabna.

Sabna menceritakan, terakhir kali dia melihat Nazlya dalam kondisi hidup, Kamis, 7 Juli 2016, Lebaran hari kedua. Kala itu sekitar pukul 11.00 Wita. Sabna yang kedatangan tamu Lebaran melihat Nazlya bermain bersama anak sepupunya di halaman rumah. Karena tak jauh, Sabna tak khawatir.

Dia tak mengetahui Nazlya ikut bersama Zurjani mengendarai sepeda motor Honda Beat miliknya. "Sekitar jam 12.00 Wita saya keluar rumah menanyakan Nazlya kepada teman mainnya, dibilang Nazlya ikut Om Izur," kata Sabna. Tak ada rasa khawatir saat itu karena Zurjani sudah biasa membawa Nazlya. Maklum, keduanya bertetangga dekat.

Setengah jam kemudian, Sabna mendapat kabar kalau Zurjani sudah pulang, tapi Nazlya tak ada. Sabna pun mendatangi Zurjani di rumahnya menanyakan Nazlya. "Zurjani mengaku tak tahu soal Nazlya, dia mengotot tetap mengatakan tak tahu Nazlya," kata Sabna.

Mengetahui itu, Sabna kembali mendatangi teman Nazlya tadi. Ia meyakinkan diri dan menanyakan kembali soal Nazlya yang ikut Zurjani. "Jadi teman Nazlya bilang lihat sendiri Nazlya mengejar Zurjani dan ikut bersama sepeda motornya," kata Sabna.

Karena tak kembali, Sabna berinisiatif mencari di kampung. Tapi tak ketemu juga. Sekitar pukul 15.00 Wita, Sabna mendapati Zurjani berada di jalan dekat pemakaman kampung. Sabna kembali menanyakan soal Nazlya. Lagi-lagi Zurjani menjawab seperti awal. "Aku tak tahu, Nazly tak sama aku," kata Sabna menirukan ucapan Zurjani.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kekhawatiran Sabna membuncah sekitar pukul 16.00 Wita. Hilangnya Nazlya diumumkan di Masjid Sangkulirang. Tapi sampai senja Nazlya tak muncul juga. Kekhawatiran Sabna terjawab saat warga yang mencari menemukan mayat di tumpukan dahan pohon kelapa yang terbakar di semak-semak. Ciri-ciri jenazah sama dengan Nazlya.

Saat ditemukan, kondisi jenazah sudah membusuk dan sebagian tubuhnya terbakar. Diduga, untuk menghilangkan jejak, pelaku ingin membakar korban bersama dahan pohon kelapa. Tak tega dengan kondisi putrinya, Sabna pun segera menguburkannya dan menolak dilakukan autopsi. "Saya tak tega melihat jenazah anak saya. Kalau di-autopsi katanya harus dibawa ke Samarinda. Makanya saya pilih langsung dikuburkan saja," kata Sabna.

Polisi tak bisa memaksa keinginan orang tua korban yang menolak autopsi. Kasat Reskrim Polres Kutai Timur Ajun Komisaris Andika Dharma Sena mengatakan fokus mencari terduga pembunuh Nazlya. "Kami saat ini fokus menangkap terduga dulu. Jika dalam pemeriksaan diperlukan autopsi, mau tak mau kami membongkar makam untuk kepentingan penyidikan. Yang pasti sekarang kami fokus mengejar terduga dulu," kata Andika.

Dengan kondisi tersebut, polisi masih belum bisa menyimpulkan peristiwa tewasnya Nazlya. Namun, dari hasil visum dan olah tempat kejadian perkara, diduga Nazlya dianiaya sebelum dibunuh. "Sepertinya korban dianiaya terlebih dulu sebelum dibunuh," kata Andika.

FIRMAN HIDAYAT


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mayat Wanita Muda asal Karanganyar Ditemukan di Parit di Sukoharjo Diduga Korban Pembunuhan, Polisi Buru Pelaku

10 jam lalu

Kepala Kepolisian Resor Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit (dua dari kiri) memberikan penjelasan tentang kasus dugaan pembunuhan terhadap seorang wanita asal Kabupaten Karanganyar dalam konferensi pers yang digelar di Mako Polres Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Mayat Wanita Muda asal Karanganyar Ditemukan di Parit di Sukoharjo Diduga Korban Pembunuhan, Polisi Buru Pelaku

Sigit mengatakan untuk sementara ini diduga pembunuhan terhadap wanita muda itu karena motif pencurian.


TPNPB-OPM Bunuh Polisi, Kapolda: Kami Tak Akan Biarkan Mereka Bikin Kejahatan di Tanah Papua

1 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
TPNPB-OPM Bunuh Polisi, Kapolda: Kami Tak Akan Biarkan Mereka Bikin Kejahatan di Tanah Papua

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan tidak akan membiarkan TPNPB-OPM melakukan kejahatan di Papua.


TPNPB-OPM Klaim Ada Mobilisasi Militer Buntut Pembunuhan Danramil Aradide, Ini Kata Satgas Damai Cartenz

1 hari lalu

Pasukan TNI-Polri menembak mati satu anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) saat akan menyerang pesawat sipil yang hendak mendarat di Bandara Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, Jumat, 22 September 2023. [Penerangan Kogabwilhan III)
TPNPB-OPM Klaim Ada Mobilisasi Militer Buntut Pembunuhan Danramil Aradide, Ini Kata Satgas Damai Cartenz

Pengerahan pasukan TNI-Polri itu berlangsung setelah TPNPB OPM pimpinan Matius Gobai membunuh Danramil Aradide Letda Oktovianus Sogalrey.


TPNPB OPM Akui Tikam Anggota Polri Bripda Oktovianus Buara hingga Tewas di Yahukimo

2 hari lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
TPNPB OPM Akui Tikam Anggota Polri Bripda Oktovianus Buara hingga Tewas di Yahukimo

TPNPB OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan Bripda Oktavianus Rebuara, polisi yang bertugas di Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.


Polisi Tangkap 3 Warga dalam Kasus Tewasnya Bripda Oktovianus di Yahukimo

2 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Polisi Tangkap 3 Warga dalam Kasus Tewasnya Bripda Oktovianus di Yahukimo

Bripda Oktovianus Buara ditemukan tewas dalam kondisi bersimbah darah pertigaan jalan sekitar ruko Block B, jalan Papua, Yahukimo.


Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

2 hari lalu

Rumah korban Didi Hartanto usai dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Perumahan Bumi Citra Indah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa, 16 April 2024. ANTARA/Rubby Jovan
Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.


Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

3 hari lalu

Polisi usut kasus pembunuhan ibu dan anak di Palembang, Sumatera Selatan, Senin 15 April 2024. ANTARA/HO-Polrestabes Palembang
Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

Motif pembunuhan ibu dan anaknya itu diduga perampokan, namun tidak ada barang berharga yang hilang di rumah.


TNI Sebut OPM Lakukan Pelanggaran HAM Berat, Bagaimana Kategorinya Berdasar UU HAM?

3 hari lalu

Pegiat pelanggar HAM berat yang diiniasi Jaringan Solidaritas Korban Untuk Keadilan (JSKK), Jaringan Relawan Kemanuasiaan Indonesia (JRKI) dan Korban Tindak Kekerasan (kontras) melakukan aksi kamisan yang ke-804 di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 1 Februari 2024. Aksi tersebut menuntut Presiden RI Joko WIdodo untuk menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM beat secara berkeadilan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
TNI Sebut OPM Lakukan Pelanggaran HAM Berat, Bagaimana Kategorinya Berdasar UU HAM?

TNI sebut pembunuhan oleh OPM terhadap Danramil Aradide sebagai pelanggaran HAM berat. Bagaimana kategori jenis pelanggaran HAM berat sesuai UU HAM?


Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

4 hari lalu

Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian R Djajadi (tengah) didampingi Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokh Ngajib menjawab pertanyaan wartawaan saat dilokasi kejadian pembunuhan di Jalan Kandea II, Kecamatan Bontoala, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/Darwin Fatir.
Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu