TEMPO.CO, Jakarta – Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar mengerahkan semua pegawai negeri sipil untuk membersihkan Pasar Legi yang terbakar pada Selasa malam, 12 Juli 2016. "Pagi ini semua PNS dikerahkan untuk membantu membersihkan pasar dari sisa kebakaran," kata Kepala Subbagian Pemberitaan Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Blitar Gigih Mardana saat dihubungi Tempo, Rabu, 13 Juli 2016.
Pasar Legi terbakar sejak pukul 17.00 WIB, Selasa kemarin. Petugas pemadam kebakaran berhasil menjinakkan api enam jam kemudian. Selama kebakaran, Wali Kota Samanhudi ikut memantau proses pemadaman Pasar Legi. Ia mengkoordinasi warga dan pedagang.
Kebakaran pasar berkapasitas 1.200 kios itu diduga dipicu korsleting listrik. Sebelas mobil pemadam kebakaran dikerahkan dari Blitar, Tulungagung, dan Kediri milik PT Gudang Garam. Banyaknya pedagang yang berebut masuk pasar untuk menyelamatkan barang dagangannya sempat membuat petugas pemadam kesulitan mengakses titik api.
Pemerintah Kota Blitar memperkirakan nilai kerugian dalam musibah ini sekitar Rp 2 miliar berdasarkan jumlah kios yang terbakar sebanyak 1.000 kios dari 1.720 kios, los, dan lesehan di pasar itu.
Pasar yang terletak di Jalan Mawar, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, ini merupakan pusat perdagangan masyarakat Blitar sejak 1911. Pasar Legi telah beberapa kali direvitalisasi. (Baca: Seribuan Kios Pasar Legi di Blitar Hangus Terbakar)
HARI TRI WASONO