TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan memprediksi arus balik Lebaran akan jatuh pada hari Jumat ini hingga Ahad mendatang. Hal itu disampaikan oleh Ketua Harian Posko Mudik Kementerian Perhubungan Peni Puji Turyanti saat ditemui Tempo di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat, 8 Juli 2016.
"Biasanya, kalau orang pertama masuk kerja tanggal 11, tentunya (arus balik) sebelum itu, tanggal 8-10. Tetapi ada juga yang punya prediksi, karena sekolah masuk tanggal 18, biasanya (arus balik) molor karena orang memperpanjang libur," kata Peni.
Peni berujar, Kemenhub akan melakukan antisipasi kapan pun arus balik terjadi. Dia berharap, arus balik akan lebih tertib daripada arus mudik. "Karena tidak ada waktu yang harus dikejar. Ini kan ada dua event, masuk kerja dan masuk sekolah. Kalau mudik kan tujuannya 1 Syawal, itu satu waktu," ujarnya.
Kemacetan luar biasa yang terjadi saat arus mudik kemarin pun akan dijadikan bahan pembelajaran. Yang pasti, menurut Peni, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan telah menghimbau kepada Kementerian Pekerjaan Umum, dalam hal ini Badan Pengelola Jalan Tol, untuk mengantisipasi arus mudik.
"Sesuai himbauan Pak Menteri (Jonan), sebaiknya pintu masuk dengan pintu keluar itu sama, baik jumlah, jarak, dan luas areanya. Sehingga tidak uyeg-uyegan. Pertama masuk lebar, tapi begitu keluar hanya beberapa. Ini yanh membuat macet," kata Peni menjelaskan.
Pada arus mudik Lebaran kemaren, kemacetan parah terjadi di ruas tol Palimanan hingga Brebes Timur. Arus mudik kali ini pun dinilai lebih melelahkan dibandingkan musim sebelumnya. Akibat kemacetan tersebut, para pemudik kehabisan bahan bakar minyak sehingga menimbulkan kemacetan dan antrian yang mengular di SPBU.
Pemudik pun terjebak kemacetan lebih dari 25 jam. Bahkan, 11 orang dikabarkan meninggal dunia di Tol Pejagan-Brebes saat arus mudik. Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan, pemudik meninggal dunia dalam perjalanan antara lain karena kelelahan dan kekurangan cairan.
ANGELINA ANJAR SAWITRI