TEMPO.CO, Surabaya - Humas Daerah Operasi 8 PT Kereta Api Indonesia Suprapto membantah mesin genset Kereta Api Gajayana jurusan Malang-Gambir (Jakarta) terbakar di stasiun Blitar Kamis, 7 Juli 2016. Menurutnya mesin genset sama sekali tidak terbakar.
"Tidak ada yang terbakar kok," kata Suprapto saat dikonfirmasi Tempo, Jumat, 9 Juli 2016.
Dia menjelaskan kepulan asap yang ada di gerbong genset terjadi saat petugas memeriksa kondisi mesin genset bagian turbo yang panas. Selanjutnya petugas melakukan proses pendinginan dengan menyemprot apar untuk mempercepat proses pendinginan.
"Saat disemprot aspar untuk pendinginan ini kemudian muncul asap," ujarnya.
Munculnya asap itu, menurut Suparpto sangat wajar. Dia mengibaratkan ketika sebuah barang yang panas kemudian disiram air pasti akan mengeluarkan asap. "Ya seperti itu, jadi itu sangat wajar," katanya.
Kereta Api 41 (Gajayana) berhenti normal di Stasiun Blitar pada jam 15.15 WIB. Pemberhentian ini meyakinkan bahwa kereta dalam kondisi baik-baik saja.
"Pemeriksaan kami lakukan selama 30 menit," ujarnya. Setelah diperiksa Kereta Api Gajayana melanjutkan perjalanan kembali ke Stasiun Gambir.
PT KAI Daop 8 Surabaya, ujar Suprapto menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. "Kami minta maaf kepada penumpang," ujarnya.
Sebelumnya, mesin genset di gerbong pembangkit Kereta Api Gajayana rute Malang-Gambir dilaporkan terbakar saat berada di Stasiun Blitar, Jawa Timur. Peristiwa itu menyebabkan jadwal kereta menjadi terlambat hingga lebih dari 30 menit.
EDWIN FAJERIAL