TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution angkat bicara terkait dengan kemacetan yang terjadi sepanjang jalur mudik, khususnya di ruas jalan tol Pejagan-Brebes, menjelang Idul Fitri 2016. Menurut dia, pembangunan jalan tol yang menghubungkan Jawa bagian barat dengan Jawa bagian timur tersebut belum sepenuhnya rampung.
"Belum menyambung semuanya sehingga kejadian di tol Brebes itu masuk ke jalan biasa dan ketemu dua arus. Macetnya banyak. Tetapi yang diperlukan sebenarnya jalan tol yang menyambung Trans Jawa, beberapa ruas sudah," kata Darmin di kediamannya, di Jalan Widya Chandra IV, Jakarta Selatan, Kamis, 7 Juli 2016.
Darmin menilai, infrastruktur untuk mudik belum memenuhi standar supaya arus orang lancar dan tidak menemui kemacetan. "Tapi bukan tidak bisa karena semua sudah dimulai dengan dibangunnya beberapa ruas. Hanya saja belum nyambung. Kalau orang yang optimis akan bilang: ini akan selesai," ujarnya.
Menurut Darmin, pembangunan jalan tol Trans Jawa ini merupakan warisan lama dari pemerintahan sebelumnya yang tidak pernah selesai. "Yang dibagi-bagi sejak zaman Orde Baru. Dibagi-bagi konsesinya," katanya. Karena itu, pemerintah akan mempercepat pembangunan jalan tol Trans Jawa hingga mencapai Surabaya.
Pada arus mudik Lebaran kali ini, kemacetan paling parah terjadi di ruas jalan tol Palimanan hingga Brebes Timur. Arus mudik kali ini pun dinilai lebih melelahkan dibandingkan musim sebelumnya. Akibat kemacetan tersebut, para pemudik kehabisan bahan bakar minyak sehingga menimbulkan kemacetan dan antrean yang mengular di SPBU.
Pemudik juga terjebak kemacetan lebih dari 25 jam di jalur yang sama. Bahkan, 11 orang dikabarkan meninggal di jalan tol Pejagan-Brebes saat arus mudik. Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan, pemudik meninggal dalam perjalanan antara lain karena kelelahan dan kekurangan cairan.
ANGELINA ANJAR SAWITRI