TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Indonesia ketiga, Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie), dikenal ramah oleh para tetangganya. Meski demikian, saat menggelar acara open house di Pendopo Habibie Ainun, Jalan Patra Kuningan XIII Nomor 3, Jakarta Selatan, Rabu, 6 Juli 2016, tidak semua tetangganya hadir.
Menurut Latifah, 45 tahun, tetangga Habibie, banyak yang minder untuk datang. Meski acara dimulai pukul 17.00 hingga 20.00 WIB, Latifah bersama tiga tetangganya sudah antre di depan rumah Habibie sejak pukul 16.00 WIB.
Sebelum pukul 17.00, beberapa tamu mulai berdatangan. Ketika pintu pagar dibuka, mereka berbaris membentuk antrean hingga dekat pintu rumah bernuansa putih itu.
"Rumah saya dekat dari sini," kata Latifah kepada Tempo. Ia adalah warga RT 6/RW 13, Kelurahan Menteng Dalam. Pekerja konveksi ini mengatakan tetangga Habibie yang biasa datang saat open house tak terhitung jumlahnya.
Latifah ke rumah Habibie berjalan kaki. Rumah mereka dipisahkan jembatan kali. Latifah mengaku sudah empat kali mengikuti open house Habibie, pada 2012, 2013, 2014, dan 2016. "Tahun 2015 tidak ada (open house) karena Bapak sakit," ujar perempuan berkerudung itu.
Latifah bercerita, banyak tetangganya malu datang ke rumah Habibie. "Ada yang minder ketemu dengan orang gedean," ujarnya. "Kita (saya) cuek aja," tuturnya. Namun Latifah juga malu kalau harus datang sendiri.
Ia menjelaskan, suasana di dalam rumah Habibie berbeda dengan yang dibayangkan para tetangganya. Menurut dia, Habibie tak membeda-bedakan para tamunya. "Biasa aja dia, orangnya ketawa mulu kalau ketemu orang banyak. Ramahlah," ucapnya. Ia pun tak merasa minder berada di antara pejabat atau artis yang memenuhi rumah Habibie.
Sebagai tetangga, Latifah hanya bisa bertemu dengan Habibie saat acara open house. "Kalau di jalan kan pakai mobil," katanya. Soal makanan yang disajikan pihak rumah Habibie, Latifah tak berkomentar banyak. "Apaan aja dah, macam-macam, enak-enak, makanan orang gedean."
Ketika Latifah melalui pintu rumah, Habibie berdiri di tengah ruang tamunya, didampingi para pasukan pengamanan presiden. Habibie mengenakan setelan jas hitam dengan dalaman kemeja kotak-kotak, ditambah kopiah dan sepatu hitam. Habibie melayani tamunya satu per satu dengan bersalaman. Ia terus tersenyum.
Menu pertama yang dicicipi Latifah dan kawannya adalah es cincau hijau. "Enggak ada bedanya (suasana rumah Habibie sejak pertama kali dia datang)."
REZKI ALVIONITASARI