TEMPO.CO, Tuban - Pemudik Lebaran 2016 di jalur pantai utara bisa mampir di rest area di Jalan RE Martadinata Tuban, Jawa Timur. Tempat beristirahat yang berlokasi di bekas terminal Kota Bantul ini menyediakan sejumlah fasilitas bagi pemudik, mulai dari karaoke, alat pijat dengan ruang pendingin hingga tempat khusus Ibu menyusui.
Tak hanya itu, di rest area yang bisa menampung sekitar 100 kendaraan ini, para pemudik juga bisa menikmati deburan ombak pantai utara karena terletak di pinggir pantai. Di depan rest area juga terdapat pelbagai macam orang berjualan jajanan. “Saya hampir dua jam istirahat,” ujar Triatmodjo, salah seorang pemudik, pada Tempo di Tuban, Sabtu petang 2 Juli 2016.
Pria asal Jakarta ini hendak mudik ke rumah orang tuanga di Pasuruan, Jawa Timur, bersama istri dan dua anaknya. Menurut Triatmodjo, fasilitas yang disediakan sedikit banyak mengurangi kepenatan para pemudik, setelah menempuh perjalanan jauh. Ia berharap jalur padat pantura banyak dibangun rest area dengan fasilitas seperti di Tuban. “Perjalanan mudik menyenangkan,”ujarnya.
Rest area yang dibangun Kepolisian Resort Tuban ini, diberi nama Posko Pelayanan Ramadaniya Semeru 2016. Di lokasi pintu masuk, pemudik langsung berhadapan dengan pos stile bangunan rumah berkubah Masjid. Di dalamnya terdapat enam ruangan. Mulai dari ruang anak-anak bermain, tempat istirahat pria, ruang khusus Ibu menyusui, fasilitas tim medis, karaoke, alat pijat gratis dan semuanyai dengan alat pendingin.
Tak jauh dari ruang istirahat utama, juga terdapat empat televisi berukuran di atas 20 inchi, yang berfungsi memantau kendaraan para pemudik yang melintasi 12 titik rawan kemacetan. Di ruang tersebut juga terdapat belasan petugas dari pelbagai instansi. Mulai dari petugas Dinas Kesehatan, polisi, Angkatan Darat, Satuan Polisi Pamong Praja dan juga para aktivis Pramuka. Mereka setiap saat ramah memberikan layanan mudik.
Kepala Pos Pelayanan Rest Area Terminal Tuban Ajun Komisaris Polisi Budi Handoyo mengatakan, pemudik bisa memanfaatkan optimal fasilitas yang disediakan. “Ya, ini memang untuk pemudik,” katanya pada Tempo, Sabtu petang 2 juli 2016. Budi menambahkan, semboyan Kepolisian Resort Tuban memilih tempat Mudik Anteng (Aman dan Tenang), jadi simbol dan sikap polisi untuk tampil ramah.
Sementara itu berdasarkan data di Pos Pantau Sukolilo, Bancar, Tuban—berbatasan dengan Sarang, Rambang, Jawa Tengah, tercatat bahwa jalur pantura mengalami peningkatan pengguna jalan meski tidak tinggi. Dari catatan Dinas Perhubungan Tuban, pada Jumat, 1 Juli 2016, terpantau antara 68 hingga 70 kendaraan roda empat dan 30 hingga 32 kendaraan roda dua melintas per 15 menitnya.
Pada Sabtu, 2 Juli 2016, jumlah pengguna jalan meningkat menjadi antara 80 hingga 83 kendaraan roda empat dan 40 hingga 45 kendaraan rodadua tiap 15 menitnya. “Mungkin, Sabtu malam hingga Minggu meningkat,” ujar Staf Dinas Perhubungan Tuban, Nur Hadi. Menurut dia, jalur pantura relative stabil karena kendaraan niaga dan proyek untuk sementara dilarang lewat.
SUDJATMIKO