TEMPO.CO, Jakarta - Dian Sastrowardoyo mengunjungi Tenda Perjuangan Kartini Kendeng di Rembang, Jawa Tengah, kemarin, Kamis, 30 Juni 2016. Tenda tersebut merupakan bentuk aksi protes terhadap penolakan pembangunan pabrik semen PT Semen Indonesia dan didirikan di dekat pintu masuk pabrik di kawasan Pegunungan Kendeng Utara.
Kunjungan Dian selama dua jam itu disambut dengan antusias oleh penduduk dan seisi tenda. Di sana, Dian berdiskusi dan mendengarkan cerita perjuangan ibu-ibu petani Kendeng. “Dia datang untuk berdiskusi dan kami juga ceritakan kronologi perjuangan ibu-ibu dari awal, sampai Dian meneteskan air mata,” ujar Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) Gunretno saat dihubungi, Jumat, 1 Juli 2016.
Gun menuturkan kunjungan itu dilakukan atas inisiatif Dian sendiri. Dian meluangkan waktu datang ke Tenda Perjuangan setelah sebelumnya berziarah ke makam Raden Ajeng Kartini, yang jaraknya tak terlalu jauh. Hal ini sehubungan dengan film terbaru Dian yang berjudul Kartini, besutan sutradara Hanung Bramantyo. “Dia merasa ini nyambung dengan Kartini, nyambung juga dengan perjuangan ibu-ibu,” katanya.
Gun mengatakan, selama berkunjung, Dian banyak bertanya dan berinteraksi langsung dengan ibu-ibu petani Kendeng. “Ibu-ibu pun senang dengan kedatangan dia, apalagi dia punya power untuk menyampaikan keadaan di sini dan bercerita apa adanya,” tuturnya.
Menurut Gun, aksi Dian yang mengunggah foto kunjungannya ke Tenda Perjuangan pada akun media sosial Facebook miliknya merupakan bentuk dukungan yang positif. “Bagi kami, setelah dia berani posting cerita yang sebenarnya, itu sudah pasang badan berani menyuarakan bersama ibu-ibu Kendeng.”
Dian sebelumnya sempat dikabarkan tidak peduli dengan perjuangan ibu-ibu petani Kendeng. Saat itu, para Kartini Kendeng melayangkan protes dengan menyemen kaki mereka di kawasan Istana Negara, Jakarta, April lalu. Namun kabar tersebut telah diklarifikasi oleh Dian melalui akun media sosial miliknya.
GHOIDA RAHMAH