TEMPO.CO, Bandung - Kawasan simpang Gedebage sudah menjadi langganan banjir. Setiap kali hujan, perempatan jalan yang ramai dilewati kendaraan besar dan kecil tersebut dipastikan terendam air dan selalu menyebabkan macet panjang di Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Rumah Sakit, dan Terusan Gedebage.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, untuk mengentaskan banjir rutin tersebut, dalam dua bulan ke depan, sebuah teknologi baru akan hadir. Teknologi tersebut diberi nama Tol Air.
"Pemkot terus berupaya mengatasi banjir di berbagai titik dan menampung gagasan-gagasan. Salah satunya danau sedang dibebaskan (lahannya), reservoir sedang dilelangkan, dan cara yang mungkin mengurangi (banjir) itu memasang pipa ekspres," kata Ridwan Kamil di Pendapa Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Kamis, 30 Juni 2016.
Ridwan Kamil menjelaskan, Tol Air merupakan pipa biasa layaknya pipa air ledeng. Namun pipa ini sengaja dipasang di titik banjir untuk mengalirkan air menuju Sungai Cinambo secara langsung tanpa takut terhambat. "Seperti pipa ledeng, titik awalnya di titik banjir, berakhir hanya di Sungai Cinambo. Kalau tidak pakai Tol Air, dia ngikut gorong-gorong. Ada sampah dikit, mampet," ujarnya.
Ridwan Kamil berharap teknologi Tol Air ini menjadi salah satu solusi banjir di Kota Bandung pada masa depan. "Kalau berhasil, teknologi ini kita pakai buat solusi di tempat lain," ujarnya.
Ridwan Kamil membenarkan bahwa Tol Air tersebut merupakan sumbangan dari developer Summarecon Bandung yang rencananya bakal membangun kota baru dalam Bandung Teknopolis, Gedebage.
"Iya (sumbangan Summarecon Bandung). Itu koordinasi antara Dinas Bina Marga. Saya paksa pengembang berkontribusi. Intinya ini kerja sama semua pihak," katanya.
PUTRA PRIMA PERDANA
Baca juga:
Kenapa Anggota DPR Mudah Terjerat Suap? Begini Penyebabnya
Ditangkap KPK, Ini Profil Politikus Demokrat Putu Sudiartana