TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur melepas program mudik gratis ke Kepulauan Masalembu, Sumenep, Madura. Sekitar 153 pemudik menumpang kapal barang Darlin Isabel yang diubah menjadi kapal penumpang untuk Lebaran tahun ini.
"Pak Gubernur Jawa Timur memang memilih trayek mudik gratis ke kepulauan yang selama ini dilayani oleh kapal perintis," ujar pelaksana tugas Kepala Bidang Perhubungan Laut Dinas Perhubungan dan LLAJ Jawa Timur Nyono di Pelabuhan Tanjung Perak, Rabu, 29 Juni 2016. Kepulauan Masalembu berada di tengah Laut Jawa, berjarak 112 mil dari daratan Madura atau butuh waktu 19 jam perjalanan dari Surabaya.
Kapal perintis yang melayani pelayaran ke sana, kata Nyono, sangat jarang. Di luar waktu Lebaran, penumpang kapal menuju Masalembu bisa menunggu hingga dua pekan. Pemerintah ingin memberikan pelayanan kepada masyarakat kepulauan agar bisa pulang kampung setiap hari tanpa menunggu terlalu lama di masa Lebaran ini.
Selain ke Masalembu, program mudik gratis kapal laut Jawa Timur melayani dua trayek lain, yakni Banyuwangi-Pulau Sapeken dan Kalianget-Pulau Kangean. Tiga kapal itu merupakan kapal barang yang mendapat dispensasi dari Kementerian Perhubungan untuk mengangkut penumpang.
Nyono mengatakan pemerintah provinsi telah berupaya mencarikan kapal penumpang bagi program mudik gratis itu. Namun, setelah membuka lelang dari LPSE, tak satu pun pengguna jasa kapal penumpang yang mengikuti lelang. Sedangkan kedalaman alur di Pelabuhan Masalembu hanya enam meter LWS, sehingga dermaganya hanya bisa disandari oleh kapal dengan ukuran sekitar 750 DWT. "Kapal besar tidak bisa masuk. Kalau dipaksakan, dermaganya bisa ambruk."
Meski menggunakan kapal barang, Nyono menjamin keamanan dan keselamatan pelayaran. Perusahaan pemenang lelang diminta melengkapi alat-alat standar keselamatan dan menambah sejumlah fasilitas layaknya kapal penumpang. “Kami mengutamakan masalah keselamatan dan kenyamanan," ujar Kepala Operasional PT Citra Baru Adinusantara Ali Koja. Perusahaannya menambah fasilitas toilet dan jaket keselamatan sesuai dengan jumlah penumpang.
Ali mengatakan perusahaannya sudah tiga kali melayani program mudik gratis ke kepulauan Jawa Timur. Biasanya, kapal-kapal itu digunakan untuk mengirim barang ke kawasan Indonesia Timur.
Zubaidah, 40 tahun, mengaku senang bisa mengikuti mudik gratis. "Ini yang kedua kali saya ikut, program yang bagus," kata pemudik asal Bangil, Kabupaten Pasuruan, itu. Ia berangkat bersama suami dan kedua anaknya sambil membawa oleh-oleh berupa buah-buahan segar.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengalokasikan anggaran Rp 1,8 miliar untuk angkutan laut Lebaran ini. Tiap rute dilayani 12 kali perjalanan. Setiap perjalanan, kapal mengangkut maksimal 200 penumpang.
ARTIKA RACHMI FARMITA