Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Cara Vaksin Palsu Itu Terendus

image-gnews
Contoh vaksin palsu yang disita polisi, 23 Juni 2016. TEMPO/Rezki
Contoh vaksin palsu yang disita polisi, 23 Juni 2016. TEMPO/Rezki
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Alma Lucyati mengatakan kasus vaksin palsu terungkap karena ditemukan penyakit yang seharusnya tidak muncul seusai vaksinasi di salah satu rumah sakit di Bogor. “Kok, daerah itu ada penyakit tersebut, apakah anak-anak di sana tidak diimunisasi?" ucapnya kepada Tempo, Senin, 27 Juni 2016.

Alma berujar, pelacakan berjenjang dilakukan dari kasus penyakit yang ditemui di Bogor tersebut. Akhirnya, diketahui pemasok vaksin itu ternyata tidak tercantum sebagai daftar distributor resmi vaksin yang ada dalam catatan Kementerian Kesehatan. Polisi lalu mengambil alih pelacakan hingga menangkap sepasang suami-istri yang diduga produsen vaksin palsu itu.

Menurut Alma, Dinas Kesehatan Jawa Barat sejak lama merancang sistem pencatatan penggunaan vaksin. Nomor batch vaksin hasil pengadaan Kementerian Kesehatan yang dikirim ke Jawa Barat tercatat. “Nama sopirnya, kapan, perusahaan yang mengirimnya, dan nomor mobil yang mengantarnya ada,” ucapnya.

Di gudang penyimpanan Dinas Kesehatan dilakukan pencatatan lebih rinci lagi. Vaksin yang dikirim ke kabupaten/kota juga dicatat rinci lagi. “Mau keluar gudang saya, ada checklist lagi, dikirim ke kabupaten mana, tanggal berapa, oleh siapa dikirimnya, diterima siapa di sana, nomor batch-nya berapa saja. Saya bisa ngecek nomor batch ini ada di daerah mana,” ujar Alma.

Alma menuturkan daerah juga diminta mencatat penggunaannya dengan rinci. “Kalau ngasih ke rumah sakti, ke puskesmas, nomor (batch) sekian jatuh ke rumah sakit anu, puskesmas anu. Puskesmas sana juga mengirim ke posyandu ini dengan nomor sekian. Di posyandu juga ditulis untuk si anak anu nomor batch sekian,” katanya.

Dinas Kesehatan Jawa Barat juga rutin mendapat daftar tanggal produksi vaksin dari Bio Farma, produsen vaksin itu. “Penggunaan vaksin bisa dilacak,” ucapnya.

Menurut Alma, saat salah satu kasus penyakit muncul di satu daerah memancing kecurigaan. Jadi diputuskan dilakukan pelacakan berjenjang vaksinasi yang dilakukan daerah tersebut hingga akhirnya diketahui vaksin yang digunakan berasal dari distributor yang tidak tercatat dalam daftar penyalur vaksin resmi Kementerian Kesehatan.

Alma mengklaim, selama rumah sakit serta fasilitas layanan kesehatan menggunakan vaksin yang diperoleh dari dinas kesehatan setempat, tidak mungkin dibobol vaksin palsu. “Dari dulu, standar distribusi vaksin kita sudah ada, baku. Kalau tidak meleng, pasti ketahuan. Kalau dilanggar, akan ketahuan,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kendati demikian, diakuinya masih ada celah masuknya vaksin palsu, yakni lewat layanan kesehatan swasta. “Swasta di sini maksudnya beli sendiri vaksinnya. Bisa saja di rumah sakit swasta, klinik. Sekarang juga ada bidan imunisasi, perawat imunisasi di klinik-klinik,” ujar Alma.

Alma menuturkan sistem pencatatan yang dibangun itu sulit ditembus distributor vaksin palsu. “Dengan sistem ini, tersensor. Nembusnya sebenarnya susah, kecuali sekelompok orang kecil-kecil yang mencari untung,” katanya.

Alma berujar, saat ini Dinas Kesehatan meminta semua fasilitas layanan kesehatan mengecek lagi vaksin yang dimilik. “Beli dari mana itu, karena hanya satu distributor yang ngaco. Dia membuat distributor sendiri yang tidak sah,” ucapnya.

Alma menuturkan orang tua yang khawatir soal keaslian vaksin anaknya bisa mengeceknya di tempat anaknya menjalani vaksinasi. “Bisa dicek. Ngeceknya di tempat dulu dia diimunisasi, bisa dilacak,” katanya.

Menurut Alma, jika orang tua masih khawatir juga, sang anak bisa imunisasi ulang. “Ulang lagi aja, enggak apa-apa. Kalau enggak yakin, ulang aja, enggak usah takut,” ucapnya.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengaku masih menunggu laporan perkembangan kasus vaksin palsu di wilayahnya. “Belum ada laporan khusus. Nanti saya tanyakan kepada Dinas Kesehatan,” ujarnya, Senin, 27 Juni 2016.

AHMAD FIKRI


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

9 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

14 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

19 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

44 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

52 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

52 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

55 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.


Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

14 Februari 2024

Hotel kapsul Bobobox di Hotel Nyland Cipaganti, Bandung, Jawa Barat. Sumber: Booking.com
Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

Terdapat sejumlah hotel kapsul dengan harga miring di Bandung. Saat liburan selalu penuh.