TEMPO.CO, Balikpapan - Pangkalan TNI AL Balikpapan Kalimantan Timur akan memeriksa enam anak buah kapal (ABK) TB Charles sehubungan dengan berita penyanderaan tujuh orang kru kapalnya.
Para ABK itu disebut-sebut diculik gerombolan bersenjata api saat melintas di perairan Jolo Tawi Tawi, Filipina Selatan.
“Kami akan melakukan pendalaman pada para ABK. Tidak ditahan, hanya dimintai keterangan,” kata Komandan Pangkalan TNI AL Balikpapan, Letnan Kolonel Luhut Siagian, Sabtu, 25 Juni 2016.
Luhut mengatakan pemeriksaan para ABK TB Charles merupakan perintah Panglima TNI sehubungan dengan maraknya aksi pembajakan kapal saat ini. Dia belum bisa memastikan sampai kapan pihaknya menahan para ABK TB Charles, yakni Andi Wahyu (mualim), Syahril (masinis IV), Albertus Temu (juru mudi), Reidgar Frederik Lahiwu (juru mudi), Rudi Kurniawan (juru mudi), dan Agung E. Saputra (juru masak). “Bergantung pada pendalaman yang kami lakukan ini,” ujarnya.
Luhut juga menyebutkan enam orang ABK TB Charles juga belum segera diserahkan pada pihak kepolisian. Kepolisian Daerah Kalimantan Timur juga berniat memeriksa para ABK atas tuduhan penipuan dalam kasus pembajakan kapal TB Charles yang meminta tebusan hingga 20 juta ringgit Malaysia.
“Kami menunggu perintah dari Panglima TNI untuk menyerahkan kepada polisi,” ujar Luhut.
Hingga kini, Luhut belum bisa memastikan apakah kasus ini benar murni pembajakan kapal ataukah hanya sekadar penipuan ke perusahaan. Menurut Luhut, hal tersebut nantinya akan terungkap dalam pemeriksaan terhadap para ABK di Markas Pangkalan TNI AL Balikpapan.
Kapal TB Charles 001 tiba di Pelabuhan Semayang Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu, 25 Juni 2016 pukul 08.45 Wita. Dua kapal perang, yakni KRI Kerapu dan KRI Sidat, mengiringi bersandarnya kapal penarik ponton batu bara yang dikabarkan menjadi korban pembajakan di perairan Jolo Tawi Tawi Filipina Selatan.
“Kami sengaja membawa para ABK TB Charles ke Balikpapan karena di sini ada Pangkalan TNI AL,” ujar Luhut.
Gerombolan bersenjata disebut telah menyandera tujuh ABK TB Charles 001 TK Robby 152 saat perjalanan pulang seusai pengiriman batu bara. Kapal PT Rusianto Bersaudara ini disergap kelompok bersenjata api di perairan Jolo Tawi Tawi, Filipina Selatan, Senin, 20 Juni 2016, pukul 11.00 Wita.
Para perompak menurunkan tujuh ABK TB Charles, yakni Ferry Arifin (nakhoda), Muh. Mahbrur Dahri (KKM), Edi Suryono (masinis II), Ismail (mualim I), Muh. Nasir (masinis III), Muh. Sofyan (olman), dan Robin Piter (juru mudi). Para perompak membawa para sandera dalam dua kali penjemputan menggunakan speedboat.
Kapal Charles milik PT Rusianto Bersaudara berlayar dari Samarinda, Kalimantan Timur, sehari menjelang Ramadan lalu. Tujuan kapal ini ke Filipina adalah membawa batu bara. Di atas kapal terdapat 13 awak.
S.G. WIBISONO